Senang Dagangannya Dibeli Bupati Pedagang di Banjaran Bandung yang Menangis Semalaman

- 10 Juni 2023, 09:02 WIB
Ilustrasi Pedagang Telur - /Tangkap layar/Pasar Boyolali
Ilustrasi Pedagang Telur - /Tangkap layar/Pasar Boyolali /

Sengketa di PTUN Bandung itu terjadi karena gugatan dari para penjual terkait pembaruan pasar.

Meskipun legislatif telah meminta eksekutif untuk menunda tahapan pembaruan, Pemkab Bandung tetap bersikeras melanjutkannya.

Pada awal pekan ini, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengunjungi Pasar Banjaran untuk melihat relokasi para penjual.

Pada saat itu, Dadang sempat memperoleh 1 kg kerupuk mi di toko Hajah Nia. Walau dijual dengan harga Rp22.000, Hajah Nia mengatakan bahwa dia bersedia menjualnya Rp20.000 khusus untuk sang bupati.

Dia bahkan mengatakan bahwa tidak masalah jika kerupuk mi tersebut diberikan secara cuma-cuma.

"Saya juga mendoakan bupati sehabis sholat zuhur, sing janten ahli sorga, hatur nuhun SK (surat keputusan terkait revitalisasi pasar) dicabut. Har, ari pek teh dibukbak. Balik lagi ke pasar (setelah sholat), sudah dipasangi pagar seng (untuk menutupi kios pedagang)," kata Hajah Nia.

Sempat senang dengan kabar kedatangan Dadang ke Pasar Banjaran, dia akhirnya uring-uringan.

Hajah Nia kecewa, karena Bupati Bandung ternyata tak menunjukkan keberpihakannya kepada para pedagang.

Rencana pedagang untuk menggelar syukuran pun pupus.

"Saya sudah tua, takut meninggal, saya enggak mau punya utang (demi membeli kios baru di Pasar Banjaran). Saya enggak mau menyusahkan anak dan cucu saya," kata perempuan yang sudah menjanda selama 18 tahun itu.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x