Jokowi Kunjungi Papua Nugini dan Australia untuk Redam Konflik Papua: 'Berbicara dari Hati ke Hati'

- 8 Juli 2023, 10:14 WIB
Sejumlah pelajar Papua berkesempatan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo dalam sebuah audiensi yang digelar di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Jumat, 7 Juli 2023.
Sejumlah pelajar Papua berkesempatan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo dalam sebuah audiensi yang digelar di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Jumat, 7 Juli 2023. /Biro pers setpres /

OKE FLORES.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Australia dan Papua Nugini (PNG) salah satunya untuk menenangkan konflik di Papua. Menghadapi kelompok separatis yang semakin memecah belah, Jokowi berharap Australia dan PNG tidak mengindahkan keinginan kelompok tertentu yang berpotensi merusak persatuan.

"Saya sudah berbicara dari hati ke hati secara informal sehingga diharapkan dengan adanya kunjungan ke kedua negara bisa meredam konflik (di Papua) dan keinginan-keinginan (kelompok) tertentu," harap Jokowi, di Jayapura, dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Sabtu, 8 Juli 2023.

Presiden menyampaikan aspirasi itu setelah membuka Papua Street Carnival yang diadakan di area Kantor Gubernur Dok II Jayapura. Dikatakan Jokowi, harapannya yang besar adalah mengurangi intensitas konflik di Papua, melalui kunjungan ke Australia dan PNG.

Baca Juga: Bicara dari Hati ke Hati, Jokowi Kunjungi Papua Nugini dan Australia untuk Redam Konflik Papua

Jokowi juga menyatakan keinginannya untuk memperkuat kerjasama dengan kedua negara tersebut, terutama dalam bidang ekonomi, khususnya pertambangan, industri, dan streaming atau hilirisasi. Secara keseluruhan, Kepala Negara RI tersebut menyatakan keinginan untuk menjalin hubungan yang baik dengan PNG dan Australia.

"Apapun itu kedua negara baik Australia dan PNG sangat berpengaruh di region kita," kata Jokowi.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua makin bengis dan tak terkendali belakangan. Dalam kurun enam tahun terakhir, kelompok yang salah satunya dipimpin Egianus Kogoya itu telah melakukan sebanyak 65 kali aksi kekerasan yang menyebabkan 74 orang luka-luka dan meninggal.

Baca Juga: Dadang Supriatna Dilaporkan ke KPK

"74 Orang yang meninggal dan luka-luka itu terdiri dari aparat keamanan dan warga sipil," kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go di Jayapura.

Sejak 2017, Kogoya mulai memimpin aksi kekerasan bersenjata itu, yang meliputi 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, delapan penyerangan, tiga pembantaian dan dua pembakaran. Selain itu, KKB juga pernah melakukan aksi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pengancaman, hingga penyanderaan pilot di kasus terbaru.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah