WHO Telah Membatasi Konsumsi Aspartam Pada Makanan dan Minuman

- 17 Juli 2023, 08:32 WIB
Foto: WHO Telah Membatasi Konsumsi Aspartam Pada Makanan dan Minuman
Foto: WHO Telah Membatasi Konsumsi Aspartam Pada Makanan dan Minuman //Pixabay/pasja1000

OKE FLORES.com - Departemen Kesehatan meminta masyarakat untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman dengan pemanis sintetis. Tindakan ini sebagai tanggapan terhadap meningkatnya penggunaan pemanis buatan (aspartam) sebagai bahan kimia dalam makanan dan minuman.

“Berdasarkan penelitian yang dipublikasi bahwa aspartam memiliki tingkat kemanisan 180-200 kali lebih manis daripada Sukrosa. Oleh karena itu, aspartam kerap digunakan sebagai gula diet untuk penderita diabetes,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangannya, Minggu, 16 Juni 2023, dilansir dari rri.co.id, 17 Juli 2023. 

Selanjutnya, Maxi menjelaskan bahwa Aspartam adalah zat yang terdiri dari fenilalanin dan asam aspartat. Menurut Maxi, Aspartam digunakan sebagai pengganti gula dalam produk makanan dan minuman yang dijual di pasaran.

Baca Juga: PERTAKINA Bersama Gapai.id Fasilitasi Peluang Kerja Luar Negeri Bagi Pencari Kerja Asal Jawa Timur

“WHO sendiri telah membatasi konsumsi aspartam pada makanan dan minuman max 40 mg per kg. Hal itu dilakukan untuk mencegah risiko efek buruk pada kesehatan,” ujar Maxi. 

Menurut pendapatnya, ada beberapa masalah yang dapat muncul akibat aspartam. Misalnya, berat tubuh yang bertambah jika dikonsumsi secara berlebihan.

“Kondisi itu berisiko mengganggu metabolisme di dalam tubuh yang memicu peningkatan berat badan. Selain itu, makanan yang mengandung aspartam sering kali terbuat dari bahan lain yang memiliki kalori tinggi,” kata Maxi. 

Baca Juga: Arahan Gus Halim, Pendamping Desa Sosialisasikan Penggunaan Dana Desa ke Masyarakat

Kalau makanan tersebut dikonsumsi melebihi batas wajar, kata Maxi maka bisa menaikkan berat badan hingga menyebabkan obesitas. Selain itu, aspartam juga memperburuk migrain karena dapat menghasilkan produk sampingan berupa glutamat saat diolah metabolisme tubuh manusia.

“Ketika kadar glutamat melebih batas normal maka beresiko menyebabkan sakit kepala. Konsumsi aspartam secara berlebihan juga dilaporkan dapat memicu gangguan perilaku,” ucap Maxi. 

Maxi mengatakan, dampak negatif dari aspartam lainnya adalah diabetes. Konsumsi aspartam secara berlebihan justru dapat meningkatkan kadar gula darah yang memicu terjadinya kerusakan pankreas.

“Akibatnya, produksi hormon insulin dalam tubuh menjadi terganggu. Sehingga berisiko menyebabkan diabetes,” katanya.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah