Kemensos Meluncurkan Gelang Grahita untuk Penyandang Disabilitas

- 11 Agustus 2023, 10:02 WIB
Foto Kemensos RI Tri Rismaharini
Foto Kemensos RI Tri Rismaharini /Iko Bengkulu Pikiran Rakyat/

Grita adalah pengembangan terbaru dari gelang rungu dan wicara (Gruwi) yang sudah diperkenalkan sebelumnya.

Sedikit berbeda dengan Gruwi yang harus ditekan tombol panic untuk aktif, Grita menggunakan sensor detak jantung dimana gelang tersebut akan berdering ketika detak jantung melebihi batas normal.

Baik Grita maupun Gruwi memiliki desain yang trendy sehingga anak-anak tidak perlu merasa malu mengenakannya.

“Anak-anak bisa tidak perlu malu karena gelangnya sangat fashionable. Jadi saya berharap anak-anak kita bisa gunakan dan mereka bisa lebih safe berada di mana pun,” kata Mensos Risma.

Pada saat ini, hak paten Grita sedang dalam proses dan kemudian semua inovasi Kementerian Sosial akan dipatenkan secara global.

Saat ini, Kementerian Sosial akan memproduksi sendiri. Produksi komersial khawatir akan menyebabkan harga alat bantu melonjak dan tidak terjangkau bagi penyandang disabilitas.

Dalam acara ini, Menteri Sosial berkesempatan menyerahkan Grita kepada perwakilan Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dari beberapa pusat dan pusat terpadu yang hadir dalam acara ini, termasuk perwakilan dari Pusat Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Pusat Antasena Magelang, Pusat Terpadu Kartini Temanggung, Pusat Terpadu Pangudi Luhur Bekasi, Pusat Handayani Jakarta, Pusat Phalamarta Sukabumi, Pusat Abhiyoso, Pusat Terpadu Prof.Dr. Soeharso Surakarta, Pusat Mulyajaya Jakarta, dan Pusat Margo Laras Pati.

Baca Juga: Tung Aulia Delfi Safitri Anggota Paskribraka Meninggal Dunia Usai Jalani Latihan

Kepala Pusat Terpadu Inten Soeweno Cibinong Mokhamad O. Royani menjelaskan, Grita menggunakan sensor untuk detak jantung yang diwakili oleh denyut nadi. Gelang digunakan di pergelangan tangan agar sensor dapat mendeteksi denyut nadi kita.

"Denyut nadi normal untuk anak-anak hingga dewasa awal adalah rata-rata 100 detak per menit. Artinya apabila terjadi denyut nadi di atas 100 per menit, maka terjadi kondisi yang luar biasa. Termasuk juga bila terjadi kekerasan seksual," kata Royani sembari mengayuh sepeda statis, memeragakan kinerja Grita.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah