Kemitraan ASEAN dengan China Fokus pada Penguatan Kapasitas dan Penegakkan Hukum

- 24 Agustus 2023, 17:03 WIB
Foto.Kemitraan ASEAN dengan China Fokus pada Penguatan Kapasitas dan Penegakkan Hukum
Foto.Kemitraan ASEAN dengan China Fokus pada Penguatan Kapasitas dan Penegakkan Hukum /

LABUAN BAJO, OKE FLORES.com-
Pertemuan AMMTC Plus China ke-10 merupakan salah satu rangkaian pertemuan AMMTC ke-17 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, (NTT).

"Adapun implementasi kerja sama itu terkait penanggulangan kejahatan non tradisional akan berfokus pada pertukaran informasi, pertukaran dan pelatihan personel, kerja sama penegakan hukum, dan kegiatan lainnya dalam pengembangan kapasitas," ungkap Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 24 Agustus 2024.

Rencana Kerja ASEAN-China selain mencakup bidang kejahatan transnasional di bawah lingkup AMMTC diantaranya; terorisme, perdagangan obat terlarang, perdagangan orang (TPPO), pencucian uang, pembajakan laut, penyelundupan senjata, internasional kejahatan ekonomi, kejahatan dunia maya, juga masalah keamanan non-tradisional.

Baca Juga: 3 Negara Mitra dan ASEAN Sepakat Perangi Kejahatan Transnasional

Kesepakatan itu telah disetujui bersama dengan rencana kerja yang dimulai pada tahun 2024, yaitu ASEAN Plus China Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC + China) Work Plan on Cooperation to Combat Transnational Crime (2024-2028).

Menguatnya kemitraan ASEAN dengan China merupakan salah satu bukti bahwa kejahatan bersifat universal sehingga perbedaan menjadi luntur dengan adanya kepentingan bersama untuk mencegah dan memberantas kejahatan secara bersama-sama untuk menciptakan Kawasan yang lebih aman.

"Rencana Kerja akan ditinjau setiap tahun pada pertemuan Konsultasi SOMTC + China untuk memastikan relevansi yang berkelanjutan dan untuk pembaruan pelaksanaan Rencana Kerja dan dapat direvisi jika diperlukan. Perubahan besar pada Rencana Kerja, seperti penambahan atau penghapusan area prioritas harus disetujui oleh Konsultasi SOMTC + China," pungkasnya.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah