Verifikasi Proses Pembuangan Air Radioaktif Jepang, IAEA Lakukan Pemantauan Independen

- 29 Agustus 2023, 11:27 WIB
Foto: Verifikasi Proses Pembuangan Air Radioaktif Jepang, IAEA Lakukan Pemantauan Independen
Foto: Verifikasi Proses Pembuangan Air Radioaktif Jepang, IAEA Lakukan Pemantauan Independen /

 

OKE FLORES.com - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan pemantauan independen. Ia juga berjanji akan terus memantau proses pembuangan air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima, Jepang ke laut.

Dalam cuitannya di jejaring sosial X, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa IAEA telah menyelidikinya. Kesimpulannya, kadar tritirum air limbah yang masuk ke laut berada di bawah batas operasional.
 
Kesimpulan itu didapat berdasarkan pengambilan sampel terbaru di Fukushima Daiichi. "Kami akan melanjutkan pengambilan sampel dan pemantauan independen hingga (prosesnya) selesai," ucap Grossi, Selasa 29 Agustus 2023, dilansir dari rri.co.id, Selasa 29 Agustus 2023.
 
Baca Juga: Kemenkumham Mengumumkan Jumlah Formasi CPNS dan PPPK 2023

Ia menegaskan, IAEA akan melakukan inspeksi berkelanjutan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir. Sampai proses pembuangan limbah radioaktif selesai.

“Saya menegaskan kembali kepada Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa. Bahwa kami akan berada di sana sampai tetes terakhir habis," kata Grossi.
 
Pada bulan Juli, IAEA mengkaji dampak radioaktivitas terhadap manusia dan lingkungan. Dalam sistem pembuangan limbah nuklir Fukushima, hal ini dapat diabaikan.
 
 
Namun pernyataan tersebut tidak mendukung keputusan pemerintah Jepang yang menimbulkan protes dan kritik dari banyak negara. Terutama para tetangga dan khususnya di sekitar Tokyo.
 
Jepang mengabaikan perlawanan dari komunitas nelayan di Tiongkok. Pelepasan air limbah nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima dimulai pada 24 Agustus.
 
Pada tahap pertama, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) akan memompa sekitar 7.800 ton air laut. Selain itu, air ini akan disalurkan selama 17 hari berturut-turut.
 
TEPCO telah mengisi fasilitas, yang disebut poros pembuangan vertikal, dengan air yang telah diolah dan diencerkan. Setiap ton air yang diolah dicampur dengan sekitar 1.200 ton air laut.

Terdapat sekitar 1,3 juta ton air olahan di kompleks TEPCO. Operator kehabisan kapasitas penyimpanan. Sehingga memaksa Jepang membuang air tersebut ke laut.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x