Bukan Sembarangan Dibakar, Ini Makna Jumlah Hio Yang Dibakar Saat Perayaan Imlek

OKE FLORES.COM - Perayaan Imlek atau Tahun Baru Imlek merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa yang dirayakan secara meriah oleh masyarakat di seluruh dunia.

Tradisi yang telah berusia ribuan tahun ini dipenuhi dengan berbagai simbol dan ritual, salah satunya adalah penggunaan hio atau kembang api dalam jumlah yang signifikan.

Mengutip Berbagai Sumber, Rabu 24 Januari 2024, di balik gemerlapnya warna-warni hio yang melambangkan kegembiraan, terdapat makna mendalam dan perlu pemahaman agar tidak sembarangan dalam pelaksanaannya.

Baca Juga: Jelang Imlek 2024, Permintaan Hio di Malang Meningkat Pesat: Simak Makna Hio dalam Budaya Tionghoa

1. Simbolisme Kembang Api

Hio dalam perayaan Imlek bukan hanya sekadar pesta kembang api biasa. Simbolisme kembang api pada perayaan Imlek mengandung makna spiritual dan tradisional yang dalam. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa hio dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.

Oleh karena itu, jumlah hio yang dibakar bukanlah hal yang sepele, melainkan pertimbangan yang matang untuk mencapai keseimbangan energi positif.

2. Pentingnya Angka Delapan

Dalam budaya Tionghoa, angka delapan dianggap sebagai angka keberuntungan karena pengucapannya yang mirip dengan kata "makmur" atau "kaya" dalam bahasa Mandarin.

Oleh karena itu, seringkali jumlah hio yang dibakar diatur dalam kelipatan angka delapan untuk membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi keluarga yang merayakan.

3. Keseimbangan Energi dan Lingkungan

Meskipun hio dianggap sebagai simbol keberuntungan, penggunaannya yang berlebihan juga bisa berdampak negatif. Asap yang dihasilkan dari pembakaran hio dapat mencemari udara dan berdampak buruk pada lingkungan.