Tolong Jangan di Badannya, Soalnya Dekat Hatinya: Kaesang Minta Warga Coblos Wajah Gibran

- 30 Januari 2024, 10:45 WIB
Ketum PSI Kaesang Pangarep ajak masyarakat coblos wajah Gibran Rakabuming.
Ketum PSI Kaesang Pangarep ajak masyarakat coblos wajah Gibran Rakabuming. /TikTok @psi.id/

OKE FLORES.COM - Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini, persaingan menjadi semakin sengit di berbagai daerah. Salah satu sorotan menarik terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, di mana putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota. Dukungan pun datang dari berbagai pihak, termasuk dari Kaesang Pangarep, adik Gibran, yang meminta warga untuk memilih wajah Gibran dengan alasan yang unik.

Dalam sebuah aksi kampanye di Solo, Kaesang Pangarep menyampaikan pesan yang cukup khas, yaitu mengajak warga untuk memilih wajah Gibran, tetapi dengan catatan "tolong jangan di badannya, soalnya dekat hatinya." Ungkapan tersebut mencuri perhatian dan menjadi pembicaraan hangat di berbagai media sosial.

Pernyataan Kaesang tersebut mencerminkan keakraban dan kedekatan hubungan antara kedua bersaudara tersebut. Selain sebagai saudara kandung, Kaesang juga terlihat sebagai sosok yang mendukung penuh langkah politik Gibran. Namun, gaya humor dan keunikan dalam mengajak warga untuk memilih Gibran menunjukkan bahwa pilihan politik bukan hanya masalah serius, tetapi juga bisa dihadapi dengan sikap ringan dan penuh kekeluargaan.

Ketika Kaesang mengatakan "tolong jangan di badannya, soalnya dekat hatinya," bisa diartikan sebagai pesan agar warga tidak hanya melihat fisik atau penampilan luar Gibran, tetapi lebih mengedepankan pemahaman akan karakter dan keberpihakan Gibran terhadap kepentingan masyarakat. Pesan tersebut mencoba merangkul pemilih untuk lebih mengenal figur Gibran sebagai calon pemimpin, bukan hanya melihat dari sisi penampilan fisiknya.

Sikap santai dan penuh candaan dari Kaesang juga dapat dianggap sebagai strategi untuk menarik perhatian generasi muda dan menciptakan keceriaan dalam suasana kampanye. Terlepas dari metodenya yang tidak konvensional, Kaesang mencoba membuktikan bahwa politik tidak selalu identik dengan suasana serius dan tegang. Gaya komunikasinya yang akrab dan tidak terlalu formal dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang ingin melihat sisi lain dari dunia politik.

Meskipun demikian, tentu saja, keputusan memilih tetap menjadi hak prerogatif setiap warga Solo. Dalam menjalankan hak pilihnya, masyarakat diharapkan tetap mempertimbangkan program, visi, dan misi calon pemimpin, serta kemampuan mereka dalam menjawab tantangan dan masalah di Kota Solo.

Sebagai penutup, kehadiran Gibran dan dukungan dari Kaesang membawa warna baru dalam kontestasi politik di Solo. Pesan humor Kaesang Pangarep, "tolong jangan di badannya, soalnya dekat hatinya," menjadi ciri khas tersendiri dalam perhelatan Pilkada Solo kali ini, memberikan kesan bahwa politik tidak selalu harus dihadapi dengan serius, namun tetap mengedepankan kebijaksanaan dalam membuat pilihan.***

 
 
 

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x