Guru-guru diharapkan tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga pengawas aktif yang memperhatikan perilaku siswa di dalam dan di luar kelas.
Mereka diminta untuk peka terhadap tanda-tanda bullying dan berani melaporkan kasus-kasus tersebut kepada pihak yang berwenang.
Selain itu, Menko PMK juga menyoroti pentingnya mengawasi geng-geng sekolah yang mungkin terlibat dalam aktivitas bullying.
Geng-geng ini seringkali memiliki pengaruh besar dalam lingkungan sekolah dan dapat menjadi penyebab utama terjadinya intimidasi dan pelecehan.
Oleh karena itu, pihak sekolah perlu bertindak tegas dalam mengidentifikasi dan mengatasi geng-geng yang berpotensi merugikan siswa lainnya.
Langkah-langkah konkret juga diperlukan untuk mengatasi masalah bullying di Binus Serpong. Ini termasuk peningkatan kesadaran dan edukasi bagi siswa, guru, dan orang tua tentang pentingnya menghormati perbedaan, mengatasi konflik dengan cara yang baik, dan melaporkan perilaku bullying kepada pihak yang berwenang.
Selain itu, perlu dibentuk tim khusus di sekolah yang bertugas menangani kasus-kasus bullying secara profesional dan menyeluruh.
Kasus-kasus bullying di Binus Serpong harus dianggap sebagai isu serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera dari semua pihak terkait.
Dengan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan pemerintah, diharapkan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi semua siswa dapat tercipta, di mana bullying tidak memiliki tempat.***