Mahasiswa PKUMI-LPDP Jadi Volunteer Dakwah Table di Amerika

- 29 April 2024, 14:38 WIB
Foto. Salah satu visi program Shortcourse mahasiswa LPDP-PKUMI di University of California, Riverside (UCR) adalah memperkenalkan Islam dengan pemahaman khas Nusantara ke masyarakat dunia
Foto. Salah satu visi program Shortcourse mahasiswa LPDP-PKUMI di University of California, Riverside (UCR) adalah memperkenalkan Islam dengan pemahaman khas Nusantara ke masyarakat dunia /

OKE FLORES.COM - Salah satu visi program Shortcourse mahasiswa LPDP-PKUMI di University of California, Riverside (UCR) adalah memperkenalkan Islam dengan pemahaman khas Nusantara ke masyarakat dunia. Dalam konteks ini, mahasiswa PKUMI tidak hanya fokus belajar di kampus UCR, tapi juga terlibat aktif dalam kegiatan dakwah di komunitas Muslim dunia di luar kampus.

Hari Sabtu Sabtu 20 April 2024 mahasiswa Doktoral Universitas PTIQ yang sedang shortcourse di UCR Amerika Serikat menjadi volunteer Dakwah Table di acara International Book Fairs yang berlangsung di University of Southern California (USC) Los Angeles.

Dakwah table merupakan metode dakwah secara langsung ke jalan memperkenalkan prinsip dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat dunia dari berbagai negara dan latarbelakang. Pada momen inilah, beberapa mahasiswa PKUMI mendapat pengalaman langsung memperkenalkan wajahnya Islam yang moderat, humanis dan rasionalis.

Baca Juga: Mahasiswa LPDP-PKUMI dapat Penguatan Metodologi Riset dari Profesor Amerika Serikat

Mahasiswa PKUMI tersebut menyatakan bahwa dakwah table tidak hanya penting, tapi juga menguji nyali berhadapan langsung orang non Muslim di tengah derasnya islamphobia. Para pengunjung banyak dari masyarakat awam,tapi juga ada segelintir Ateis yang sangat kritis dan rasionalis yang tujuannya ingin menguji dan mengkritik ajaran Islam.

Termasuk pada momen tersebut, rombongan PKUMI secara kebetulan melayani sejumlah kritikan dari seorang Ateis tentang ajaran Islam yang tidak ilmiah seperti konsep ketuhanan, otentisitas Alquran dan Hadis sampai pada persoalan hukum, aborsi dan hukuman mati bagi non-Muslim.

Namun setelah terjadi dialog dengan narasi yang mereka bisa pahami, akhirnya orang atheis tersebut mengapresiasi penjelasan mahasiswa PKUMI yang sangat berbeda dengan pemahaman keagaamaan yang selama ini ia ketahui dan dengar dari dai negara Islam lainnya. Menurutnya, pemahaman Islam Indonesia lebih terbuka dan fleksibel.

Dari pengalaman ini, rombongan mahasiswa PKUMI menyadari pentingnya shortcousrse untuk mencetak ulama global yang dapat menyebarkan Islam yang ramah dengan bahasa yang simpel, rasional dan argumentatif.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah