Network
OKE FLORES.COM - Dalam dinamika politik Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, pemilihan gubernur selalu menjadi sorotan utama.
Salah satu nama yang mencuat sebagai kandidat potensial adalah Sohibul Iman, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sosok yang memiliki latar belakang akademis dan politik yang kuat ini tengah menjadi perbincangan hangat, tak hanya karena kapabilitasnya, tetapi juga karena harta kekayaan yang dimilikinya.
Mohamad Sohibul Iman adalah eksekutif Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dari 10 Agustus 2015 hingga 5 Oktober 2020, dia menjabat sebagai CEO PKS.
Sohibul Iman sebelumnya menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina.
Selain itu, Sohibul Iman pernah menjadi anggota DPR Republik Indonesia.
Sangat mungkin bahwa Sohibul Iman akan menjadi kandidat untuk menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta menjelang Pilkada 2024.
Sebagai wakil rakyat, Sohibul Iman diminta untuk melaporkan harta kekayaan pribadinya kepada negara.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme mengatur pelaporan ini.
Selama Wajib LHKPN menjabat, LHKPN diberikan secara berkala setahun sekali pada harta yang dimiliki pada tanggal 31 Desember.
Penting untuk menyerahkan LHKPN kepada KPK paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
Menurut laman e-LHKPN, pada Selasa 7 Mei 2024, laporan terakhir tentang harta kekayaan Sohibul Iman dibuat pada 23 Desember 2014.
Selama periode 2014–2019 sebagai anggota DPR RI, dia menyerahkan LHKPN.
Menurut LHKPN, ia memiliki total harta kekayaan sebesar 1,3 miliar rupiah.
Penyumbang terbesar harta kekayaannya adalah tanah dan bangunan.
Dia memiliki aset tak bergerak senilai Rp. 943,5 juta.
Shohibul Iman mengatakan bahwa dia mengangkut lima kendaraan.
Di antara lima kendaraan yang diidentifikasi, tiga di antaranya adalah mobil, dan dua lainnya adalah sepeda motor.
Mohamad Sohibul Iman memiliki kas sebesar Rp. 202 juta dan tidak memiliki hutang apa pun.
Berikut rincian Harta Kekayaan Mohamad Shohibul Iman
Harta Tidak Bergerak
1. Tanah & Bangunan seluas 198 m2 & 150 m2, di Kota DEPOK, yang berasal dari HASIL SENDIRI , perolehan dari tahun 1992 sampai dengan 1997 Rp. 236.430.000
2. Tanah seluas 397 m2 , di Kota DEPOK, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2010 Rp. 80.940.000
3. Tanah & Bangunan seluas 80 m2 & 120 m2, di Kota DEPOK, yang berasal dari HASIL SENDIRI ,perolehan tahun 2010 Rp. 73.600.000
4. Tanah seluas 1.688 m2 , di Kabupaten BOGOR, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2012 Rp. 171.804.000
5. Tanah & Bangunan seluas 146 m2 & 75 m2, di Kota TASIKMALAYA, yang berasal dari HASIL SENDIRI , perolehan tahun 2010 Rp. 138.261.000
6. Tanah seluas 2.780 m2 , di Kota TASIKMALAYA, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2011 Rp. 242.560.000
Harta Bergerak
1. Mobil, merk TOYOTA CAMRY, tahun pembuatan 2010, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2014 Rp. 210.000.000
2. Mobil, merk HONDA CR-V, tahun pembuatan 2009, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2014 Rp. 170.000.000
3. Mobil, merk NISSAN GRAND LIVINA, tahun pembuatan 2012, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2012 Rp. 150.000.000
4. Motor, merk HONDA REVO, tahun pembuatan 2009, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2009 Rp. 6.000.000
5. Motor, merk SUZUKI, tahun pembuatan 2010, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2010 Rp. 8.000.000
Giro dan Setara Kas Lainnya Rp. 202.307.956
Total Harta Rp. 1.689.902.956.
Salah satu kandidat yang patut diperhitungkan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman politik yang luas, ia memiliki potensi untuk membawa perubahan positif bagi Jakarta.
Namun, transparansi mengenai harta kekayaannya dan komitmennya terhadap integritas serta pemberantasan korupsi akan menjadi faktor penentu dalam meraih kepercayaan publik.
Masyarakat Jakarta tentunya berharap agar pemimpin yang terpilih nantinya adalah sosok yang mampu membawa kota ini menuju masa depan yang lebih baik.***
