CEK DISINI FAKTA atau MITOS! MOBIL LISTRIK Lebih Merusak Lingkungan dan Dampak Buruk Manufaktur Baterai

26 Februari 2023, 10:18 WIB
Ilustrasi - CEK DISINI FAKTA atau MITOS! MOBIL LISTRIK Lebih Merusak Lingkungan dan Dampak Buruk Manufaktur Baterai /mike-b/pexels

OKE FLORES.COM - Keberadaan mobil listrik diprediksi akan menjadi solusi dari permasalahan polusi dan penghematan energi yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Namun, banyak orang mulai meragukan keabsahan klaim ini.

Pasalnya, mobil listrik ditenagai oleh pembangkit tenaga listrik yang sebagiannya masih menggunakan energi fosil dan mencemari lingkungan.

Selain itu, mobil listrik juga banyak disebut tidak akan banyak membantu untuk perjalanan jauh karena penggunaan energi, kualitas baterai, dan mesinnya.

Baca Juga: Berikut Insentif untuk Kendaraan Listrik Sebesar Rp7 juta Berlaku Kapan? Cek Jadwalnya

Sebagian dari klaim-klaim tersebut banyak dipercaya masyarakat bahkan menjadi mitos tersendiri. Bagaimanakah fakta-fakta sebenarnya soal mobil listrik? Simak selengkapnya.

1.Mobil Listrik Lebih Merusak Lingkungan

Meski mobil listrik tidak memiliki emisi karena tidak menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), tetapi proses charging atau pengisian daya mobil listrik masih ditenagai oleh pembangkit yang menggunakan tenaga fosil.

Faktanya, jejak karbon (carbon footprint) mobil listrik lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga BBM bahkan jika menghitung besaran jejak karbon dari pengisian daya.

Baca Juga: Berikut Bocoran Spesifikasi dan Kisaran Harga Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 yang Dirilis di IIMS Hybrid 2023

Sebuah studi menunjukkan bahwa mobil listrik mampu menggunakan tenaga hasil pengisian daya sebesar 60 persen, sementara untuk mobil BBM, hanya 20 persen dari bensin yang digunakan.

Artinya, jika efisiensi penggunaan tenaga fosilnya dihitung, maka mobil listrik jauh lebih efisien dalam menggunakan energi yang membuatnya menjadi lebih ramah lingkungan.

2.Dampak Buruk Manufaktur Baterai

Sebuah studi menyebut bahwa proses manufaktur baterai mobil listrik menghasilkan gas rumah kaca lebih besar dibandingkan dengan proses manufaktur mobil bertenaga BBM. Lewat studi tersebut, banyak orang menilai mobil listrik berpengaruh buruk bagi lingkungan.

Faktanya, jika dihitung secara keseluruhan mulai dari proses manufaktur, pengisian daya, hingga penggunaan mobil dalam berkendara, mobil listrik menghasilkan emisi gas karbon lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga BBM.

Baca Juga: BERIKUT 4 Merk MOBIL LISTRIK dengan Harga yang Relatif Terjangkau, Wuling Hongguang Mini EV Rp66 Juta

3.Pengisian Daya yang Lambat

Kebanyakan orang ragu memiliki mobil listrik karena menganggap proses pengisian daya kendaraan tersebut akan sangat lama, berbeda dibanding mobil bertenaga BBM yang hanya perlu mengisi ulang bensin.

Faktanya, mobil listrik keluaran terkini mampu mengisi daya 80 persen dalam waktu hanya 18 menit. Desain baterai mobil listrik baru bahkan digadang-gadang akan mampu mengisi daya penuh di bawah 10 menit.

4.Jarak Tempuh Mobil Listrik yang Rendah

Baca Juga: Berikut 3 Harga OTR Wuling Air Ev Mobil Listrik 2022 dan Spesifikasi Wuling Lengkap Dengan Jarak Tempuh

Prasangka soal keandalan mobil listrik untuk perjalanan jauh pun menjadi salah satu sebab orang enggan memiliki jenis mobil ini. Kebanyakan orang ragu bahwa mobil listrik bisa menempuh jarak di atas 100 KM.

Faktanya, saat ini jarak tempuh maksimum mobil listrik adalah 380 KM. Mengingat rata-rata orang berkendara di bawah 64 KM per hari, maka jarak tempuh 380 KM lebih dari cukup bagi para pemilik kendaraan listrik.

5.Baterai Mobil Listrik Punya Umur KM yang Pendek

Berbeda dengan mobil bertenaga BBM yang mengandalkan umur mesin melalui takaran KM, mobil listrik mengandalkan baik umur mesin dan umur baterai.

Oleh karena itu, banyak orang yang ragu bahwa umur mobil listrik bisa awet apalagi jika memperhitungkan umur baterainya.

Baca Juga: Berikut Kelebihan MOTOR LISTRIK Honda EM1 e Tahun 2023, Layak Dibeli

Faktanya, perbedaan mobil bertenaga BBM dan listrik hanya di soal sumber daya, keandalan mesin kedua mobil sangat bisa bersaing.

Baik baterai dan mobil listrik masih nyaman digunakan bahkan ketika sudah melewati KM 300.000.

Demikianlah beberapa mitos menyesatkan mobil listrik lengkap dengan fakta-faktanya.***

 

 

 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler