OKE FLORES.com - Negara-negara ASEAN memilih untuk menggunakan kendaraan listrik (EV), sebagai upaya untuk turut serta menekan laju polusi udara.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik juga dapat meningkatkan nilai ekonomi.
Airlangga mengatakan bahwa di wilayah ASEAN, pengembangan EV dapat tembus USD 2,7 miliar atau Rp 41,15 triliun hingga 2027.
Baca Juga: Toyota Fortuner Akan Merilis Teknologi Mesin Hybrid Baru, Berikut Spesifikasinya
"Pengembangan kendaraan listrik punya peran besar terhadap kelestarian lingkungan, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, percepatan transisi energi, dekarbonisasi sektor transportasi darat, pencapaian target nol emisi, hingga peningkatan ketahanan energi di kawasan ASEAN,” ungkap Airlangga di acara ASEAN Climate Forum 2023 beberapa waktu lalu, dilansir dari pikiran-rakyat.com, Rabu, 06 September 2023.
Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sangat optimistis tentang kemajuan EV di seluruh dunia dan ASEAN. Karena itu, penggunaan EV dipoyeksi mungkin terus meningkat.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa Indonesia sedang mengembangkan ekosistem mobil listrik secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk mencapai 500.000 unit mobil listrik dan 2,45 juta motor listrik pada tahun 2030.
Dengan target tersebut, diharapkan bisa mengurangi emisi gas karbon mencapai hampir 4 juta ton.
Salah satu tindakan yang telah diambil adalah memanfaatkan kendaraan listrik untuk berpartisipasi dalam berbagai acara nasional di Indonesia. Salah satunya adalah perjanjian kerja sama yang disetujui pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, yang merupakan bagian dari Declaration of ASEAN Leaders on Developing Regional Electric Vehicle (EV) Ecosystem.
"KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo juga berhasil membuat perjanjian kerja sama dengan negara-negara di kawasan ASEAN. Juga menerbitkan dokumen deklarasi tentang pengembangan ekosistem EV regional,” katanya.***