1. Prioritas Pasar dan Permintaan Konsumen
Mobil listrik telah menjadi fokus utama industri otomotif dalam beberapa tahun terakhir, karena mobil listrik dianggap sebagai alternatif yang lebih layak secara komersial untuk menggantikan kendaraan bermesin pembakaran dalam.
Konsumen umumnya lebih memperhatikan mobil listrik daripada motor listrik, karena mobil listrik dapat memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari keluarga.
Sebagai hasilnya, banyak perusahaan dan investor lebih cenderung mengalokasikan sumber daya mereka untuk pengembangan mobil listrik daripada motor listrik.
2. Kendala Teknis dan Teknologi
Meskipun teknologi motor listrik telah ada dalam beberapa bentuk selama beberapa dekade, masih ada beberapa kendala teknis yang perlu diatasi. Salah satunya adalah keterbatasan daya dan jarak tempuh baterai.
Motor listrik yang kuat dan efisien memerlukan baterai yang canggih dan mahal. Sementara itu, mobil listrik biasanya memiliki lebih banyak ruang untuk baterai yang lebih besar dan mahal, sementara motor listrik harus mempertimbangkan ukuran, bobot, dan biaya baterai dalam skala yang lebih kecil.
Ini membuat pengembangan motor listrik lebih rumit dan memerlukan inovasi teknologi yang lebih spesifik.
3. Infrastruktur Pengisian dan Keterbatasan Jarak Tempuh
Salah satu keuntungan mobil listrik adalah adanya infrastruktur pengisian yang semakin berkembang, termasuk jaringan stasiun pengisian cepat.
Hal ini membuat mobil listrik menjadi pilihan yang lebih menarik bagi konsumen yang khawatir tentang keterbatasan jarak tempuh.
Di sisi lain, motor listrik sering kali tidak memerlukan infrastruktur pengisian yang sama karena kebanyakan pengendara motor dapat mengisi daya di rumah.
Namun, keterbatasan jarak tempuh yang masih ada pada motor listrik membuatnya kurang praktis untuk perjalanan jarak jauh, yang menjadi pertimbangan penting bagi konsumen.
4. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Banyak negara telah mendorong adopsi mobil listrik melalui insentif fiskal, subsidi, dan regulasi yang mendukung. Namun, upaya serupa untuk mendorong adopsi motor listrik mungkin tidak sekuat untuk mobil listrik.
Pemerintah cenderung memberikan prioritas kepada mobil listrik karena mereka memainkan peran kunci dalam mengurangi emisi transportasi, sementara dampak lingkungan dari motor listrik mungkin dianggap kurang signifikan.
5. Persaingan dengan Kendaraan Konvensional
Saat ini, pasar motor konvensional masih sangat kuat, terutama di negara-negara berkembang di mana motor sering kali menjadi pilihan transportasi utama karena biayanya yang lebih rendah. Meskipun motor listrik memiliki potensi untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi, tantangan untuk bersaing dengan motor konvensional dalam hal harga dan ketersediaan masih besar.
Baca Juga: SPK OMODA E5 Meraih Sukses di IIMS 2024: Tembus 300 Lebih Pemesanan dalam 6 Hari
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, tampaknya perkembangan motor listrik tidak selaras dengan mobil listrik.
Namun, ini bukan berarti bahwa motor listrik tidak memiliki peran penting dalam mengurangi emisi transportasi.
Sebaliknya, dengan dukungan yang tepat dari industri, pemerintah, dan masyarakat, motor listrik juga dapat menjadi bagian integral dari revolusi transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan di masa depan.***