Diungkap Alberto Puig Masalah Honda Terpuruk di MotoGP

- 1 Juli 2023, 10:36 WIB
Bos Honda MotoGP Alberto Puig khawatir Marc Marquez tidak akan fit seratus persen saat menjalani musim balap 2022. (Foto: motorsport)
Bos Honda MotoGP Alberto Puig khawatir Marc Marquez tidak akan fit seratus persen saat menjalani musim balap 2022. (Foto: motorsport) /

OKE FLORES.COM - Honda diyakini mengalami crash di ajang MotoGP. Hal itu terlihat dari performa Marc Marquez dan lainnya yang belum membaik di balapan ini.

Setelah balapan di Assen pekan lalu, semua pembalap Honda bertumbangan. Marc Marquez memutuskan untuk tak ikut balapan, menambah daftar pembalap Honda yang absen seperti Joan Mir dan Alex Rins. Takaaki Nakagami sendiri hanya bisa finish di posisi ke-8.

Di klasemen kejuaraan, Alex Rins yang cedera adalah pembalap Honda pertama yang bertahan di posisi ke-13, setelah mengumpulkan 34 dari total 47 poinnya dari kemenangannya di MotoGP Amerika saja. Sejak itu dia tidak mencetak poin lagi. Nakagami berada di urutan ke-16 di Kejuaraan Dunia, Marc Márquez di urutan ke-19 dan Joan Mir di urutan ke-25.

Baca Juga: Berikut 5 Fakta Toyota Yaris Cross, Pesaing Hyundai Creta Harga Mulai Rp300 Jutaan

Tim kerja Repsol-Honda yang telah terbiasa sukses selama bertahun-tahun berada di urutan terakhir dalam klasifikasi tim.

Terkait hal ini, Manajer Teknis Tim Repsol Honda, Alberto Puig angkat bicara. Menurutnya, hasil yang didapatkan pada MotoGP 2023 ini benar-benar tak sesuai harapan tim Jepang tersebut.

"Tentu saja kami tidak dapat senang dengan situasi ini atau percaya bahwa ini dapat diterima dengan cara apa pun. Tiga pebalap kami cedera dan hasilnya tidak ada dan itu bukan tujuan kami saat balapan," ucap Puig, melansir Pikiran-Rakyat.com, Sabtu 1 Juli 2023.

Ia bersyukur jika kini balapan MotoGP 2023 sedang beristirahat tengah musim. Itu berarti para pembalapnya bisa pemulihan dan kembali dengan kondisi maksimal.

“Jelas bahwa kami harus berbuat lebih banyak untuk memungkinkan pembalap kami mencapai potensi maksimal mereka. Semua orang di HRC - di Eropa dan Jepang - memberikan perhatian penuh mereka. Kami tidak puas dan kami tahu masih banyak yang harus dilakukan," ucapnya.

Penyebab Masalah


Menurut Alberto Puig, kemunduran Honda dimulai pada tahun 2020. Sang juara dunia 500 cc menyatakan saat itu pandemi Covid-19 mulai menyerang. Dan Marc Marquez juga mulai sering mengalami cedera.

Tapi yang paling krusial waktu itu adalah soal pembatasan perjalanan. Akses tim Repsol Honda untuk lakukan pengembangan motor jadi sedikit terhambat.

"Dari sudut pandang perusahaan, tidak mudah bagi teknisi kami untuk melakukan perjalanan dari Jepang ke Eropa atau sebaliknya. Jadi mereka harus tinggal di Eropa dan tak maksimal dalam mengembangkan motor," tuturnya.

Karena tak bisa kembali ke Jepang, Puig menyebutkan tim teknisi tak bisa memberitahu informasi perkembangan motor balap Honda ke prinsipal di Jepang.

"Dalam jenis balapan seperti yang kita miliki sekarang, Anda kehilangan sedikit. Tapi akhirnya jauh lebih banyak. Anda pergi ke suatu trek, kehilangan dua persepuluh, selanjutnya empat persepuluh, lalu satu detik pada hari berikutnya Anda adalah sejarah," tuturnya.*** 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah