Network
PENDIDIKAN, OKE FLORES.com - Sabu 03 di SDN Tangsel Provinsi Banten sudah ada sejak tahun 2018.
Setiap pagi, sekolah ini mengajak siswanya untuk shabu.
Tidak, jangan gila dulu, Sabu berbeda dengan Sabu yang terlibat kejahatan narkoba dan psikotropika.
Lalu sabu apa saja yang ditanam di SDN 03 Muncul?
Berkat budidaya Sabu, SDN 03 Muncul menjadi sekolah terbaik dalam literasi.
Simak ulasan lengkapnya di sini hingga selesai.
Upaya mempraktekkan sabu merupakan bagian dari nilai dan peran seorang guru dalam senantiasa meningkatkan literasi sejak dini.
Sabu adalah singkatan dari Satu Buku.
Dalam dunia pendidikan membaca satu buku dalam seminggu itu penting.
Sebuah buku atau iklan sabu di SD Negeri Muncul 03, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan viral setelah diberitakan di media online.
Kegiatan Sabu bertujuan untuk memperkuat gerakan literasi, khususnya membaca, bagi siswa sekolah dan lembaga pendidikan kita.
Baca Juga: Warganet: Jangan Mau Dibohongi! Dicap Miliarder, Pendidikan Timothy Ronald Dibongkar Habis
Kegiatan Sabu di SDN Muncul 03 diadakan rutin setiap minggu.
Selain berbentuk kegiatan terprogram, manfaat Sabu bagi siswa juga meliputi kegiatan sampingan yang memperkuat, memperdalam atau memperkaya mata pelajaran.
Program Rancangan Sabu di SDN 03 Muncul Tangsel merupakan bagian dari Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) sekaligus mensukseskan budaya literasi.
Sabu sebagai upaya membangun rumah kedua, tempat yang menyenangkan, nyaman dan kondusif untuk memperoleh pengalaman belajar.
Program kegiatan ini menghantarkan Kepala SDN 03 Muncul Tangsel Ujang Sopyan, terpilih sebagai juara ketiga Kepala Sekolah berprestasi.
Bahkan salah satu gurunya yaitu Nur Dwi Yanti, terpilih menjadi Juara kedua di Tingkat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel pada tahun 2019.
Walikota Tangerang Selatan sewaktu masih dijabat Hj. Airin Rachmi Diany, tepatnya tahun 2020 menyerahkan piagam penghargaan kepada SDN 03 Muncul Tangsel.
Dalam rangkaian Sabu arau Sarapan satu buku dalam sepekan, di akhir kegiatan dalam satu minggu setiap siswa membuat laporan baik secara lisan atau tulisan.
Bentuk laporan dapat dilakukan secara mandiri oleh guru kelas masing-masing, yang selanjutnya dilaporkan kepada bagian kurikulum.
Laporan dibuat untuk kepentingan evaluasi akan ketercapaian program Sabu di SDN 03 Muncul Tangsel.
Kegiatan Sabu di SDN 03 Muncul Tangsel terus dikembangkan dengan kegiatan literasi berbasis teknologi.
Kegiatan ini kini telah berjalan dengan mengajak siswa kelas 3-6 untuk membuat artikel sederhana menggunakan chrome book.
Melalui sabu di Sekolah, kegiatan literasi inovatif dapat dikembangkan dan terintegrasi dengan kegiatan lain.
Sabu rupanya memiliki kebermanfaatan bagi siswa karena mampu mengajak siswa dan guru untuk terus mengembangkan model pembelajaran aktif dan menyenangkan.
Bagaimana dengan sekolahmu, apakah akan mengadopsi Sabu di SDN 03 Muncul Tangsel Provinsi Banten?
Tunggu apalagi segera budayakan Sabu, karena ini bagus untuk membentuk budaya literasi sejak dini.***
