Jika hujan, para murid pun terpaksa dikeluarkan dari kelas.
"Khawatir sieun ngagebru (Takut ruangan ambruk)," ucapnya.
Hujan bahkan masuk ke kelas karena kerusakan tersebut.
Konsentrasi siswa dan guru juga terganggu saat kegiatan belajar mengajar.
Hal itu umpamanya terjadi saat cuaca mulai mendung atau dikhawatirkan hujan.
Tak hanya rusak, jumlah kelas yang tersedia juga masih kurang.
SD Cintalaksana hanya memiliki 6 ruangan yang terdiri atas 1 ruangan guru dan 5 kelas.
Dengan demikian, sekolah itu kekurangan 1 ruangan belajar mengingat kelas ada dari kelas 1 hingga 6.
Hal tersebut membuat kelas 1 dan 2 menempati satu ruangan kelas.
Kegiatan belajarnya akhirnya dibuat bergantian karena keterbatasan ruangan tersebut.