Meskipun Mereknya Bervariasi, Pasta Gigi Tetap Disebut Odol

- 24 Juni 2023, 10:43 WIB
Foto: Meskipun Mereknya Bervariasi, Pasta Gigi Tetap Disebut Odol
Foto: Meskipun Mereknya Bervariasi, Pasta Gigi Tetap Disebut Odol /pixabay

OKE FLORES.com - Odol, yang merupakan pasta gigi, dikenal dengan sebutan yang akrab di kalangan orang Sunda. Meskipun mereknya bervariasi, pasta gigi tetap disebut odol. Bahkan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring mencantumkan odol sebagai sinonim dari pasta gigi. Ternyata, odol adalah merek pasta gigi yang populer di masa lalu dan bukan hanya sekadar sebutan.

Sebuah iklan di koran berbahasa Sunda, Sipatahoenan pada hari Senin, 4 Desember 1939 menampilkan produk Odol dengan judul "Haloes dan lemboet Odol. "Iklan serupa muncul di Sipatahoenan pada tanggal 6 Oktober 1938, yang menampilkan gambar bungkus sikat gigi Odol dengan tulisan "Odol Tandenborstel". "Sikat gigi Odol dikemas dalam kotak dengan bahan kertas cellophane yang tersegel rapat. Dengan cara ini, anda dapat yakin bahwa sikat gigi tersebut akan diterima dalam kondisi yang sama seperti saat keluar dari pabrik dan tidak tersentuh oleh tangan-tangan yang tidak diinginkan", melansir Pikiran-Rakyat.com, Sabtu 24 Juni 2023.

Rupanya, odol tak cuma mengeluarkan produk pasta gigi.

Odol juga memiliki produk sikat gigi yang diklaim steril atau bersih seperti baru keluar dari pabrik tanpa terpegang tangan-tangan. Walau begitu, iklan tersebut tetap menawarkan produk pasta giginya. "Apa toean telah pakai obat gosok gigi odol yang haloes? Djika beloem, ambillah pertjobaan ini hari djoega. Obat gosok gigi Odol membersihkan dan memperkilap gigi." Bujuk rayu produk tersebut agar masyarakat membeli juga muncul dalam iklan Sipatahoenan, Senin 11 Desember 1939.

Baca Juga: Kemendikbudristek Keluarkan Surat Edaran, Tidak Ada Keharusan Wisuda Sekolah

Dengan menampilkan langsung pasta gigi bertuliskan, Odol Tandpasta, sejumlah keterangan muncul dalam iklan berjudul, Sangat mengagoemkan. "Obat gosok gigi odol membikin sesoeatoe senjoeman mendjadi gilang goemilang. Odol membikin gigi putih mentereng seperti moetiara, membikin terang tjahaja moeka dan tidak meroesakkan moeka gigi." Urusan senyuman yang gilang gemilang dari gigi putih mentereng menjadi cara produk itu menarik perhatian dan minat masyarakat guna membeli odol.

Ternyata iklan odol hadir pula di koran lawas lainnya, Bintang Borneo pada Rabu, 2 Desember 1936. Iklan tersebut berisi keterangan, "Membersihkan moeloet? Ja! tetapi teroetama awas soepaja koelit2 jang tipis didalam moloet (slijmvliezen) tidak djadi roesak." Iklan itu ditutup rayuan agar membeli produknya, "Djadi boeat membersihkan moeloet pakailah ODOL." Penelusuran Pikiran Rakyat menunjukkan, merk pasta gigi tersebut bahkan sudah ada sejak 1899 sebagaimana iklan yang tertera dalam koran Belanda, Hoornsche Courat pada 15 Oktober 1899.

Baca Juga: Ibnu Sina Gelar Profesor pada Usia 33

Dalam iklan tersebut, odol memiliki dua jenis produk yakni bedak atau serbuk gigi dan pasta gigi. Untuk bedak gigi, harga per kotaknya mencapai 10 sen. Sementara pasta gigi, 12,5 dan 25 sen per kotaknya. Tak pelak, odol diperkirakan muncul dan diiklankan di Belanda lalu masuk tanah jajahannya, Hindia Belanda (Indonesia). Kehadirannya yang begitu lama di Tanah Air barangkali terpatri bagi orang Indonesia, urang Sunda sehingga mengidentikkan dan menyematkan nama odol untuk seluruh produk pasta gigi. Jejaknya nama tersebut, hingga kini masih terasa kala orang Sunda membeli pasta gigi di warung. "Punten, meser odol (Permisi, mau beli pasta gigi)."

Pelekatan produk jenis tertentu hingga menjadi nama umum juga terjadi pada produk pembalut perempuan atau sabun cuci. Mau nama produknya bermacam-macam, sejumlah orang Sunda tetap menyebutkan dengan satu nama. Mungkin produk tersebutlah yang paling awal muncul sehingga paling diingat masyarakat, atau karena faktor lain seperti kualitas yang membuat namanya menjadi abadi.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah