Network
OKE FLORES.COM - Sebagai kawasan bersejarah, Taman Renungan Bung Karno ini bisa dikatakan sebagai identitas kota. Karena perancangan yang dilakukan dengan penempatan patung Bung Karno dan elemen penunjang lainnya merupakan suatu upaya tepat untuk memperkuat identitasnya. Serta, menambah citra kota sebagai destinasi wisata sejarah.
"Di kota ini kutemukan lima butir mutiara. Di bawah pohon sukun ini pula kerenungkan nilai-nilai luhur Pancasila". Begitulah kutipan tulisan Soekarno dari perenungan dan interaksinya dengan masyarakat Ende hingga melahirkan butir-butir Pancasila.
Sejarah mencatat antara tahun 1934-1938, Soekarno diasingkan oleh Belanda di sebuah daerah bernama Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Pengasingan dilakukan Belanda untuk membatasi ruang gerak politik Soekarno.
Baca Juga: Peningkatan Kunjungan Wisatawan di TNK Tidak Diimbangi dengan Fasilitas Penunjang
Di masa pengasingan ini, Soekarno terkenal sering merenung duduk di bawah pohon sukun, tak jauh dari rumah pengasingannya. Perenungannya ini membuahkan suatu pemikiran yang sekarang menjadi dasar negara kita, Pancasila.
Mengenang peristiwa bersejarah itu, maka dibangunlah taman yang populer disebut Taman Renungan Bung Karno yang diresmikan tahun 2013. Dan dibangun sebuah patung Bung Karno yang sedang duduk menghadap pantai, persis di samping sebuah pohon sukun.
Tempat Renungan bung Karno atau sering kali orang menyampaikan taman bung Karno tentunya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Karena ini adalah salah satu tempat yang sangat populer bagi bangsa Indonesia. Dimana bung Karno menemukan butir-butir pancasila sehinga bisa menjadi dasar negara Indonesia, Pancasila yang selalu diperingati setiap tahun pada 1 Juni.
