Aturan Terbaru, Tempat Wisata di Zona Merah Harus Tutup

- 5 Desember 2023, 09:15 WIB
Tempat Wisata Bima NTB yang Mempesona! Sangat Rugi Bila Anda Tak Berkunjung Ditempat Ini
Tempat Wisata Bima NTB yang Mempesona! Sangat Rugi Bila Anda Tak Berkunjung Ditempat Ini /

OKE FLORES.COM - Di beberapa kasus, zona merah memiliki kekayaan alam, warisan budaya, atau sejarah yang unik. Dengan pendekatan yang bijaksana dan berkelanjutan, potensi ini bisa dimanfaatkan untuk memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas lokal. Misalnya, situs-situs sejarah atau keindahan alam yang masih tersisa dapat menjadi daya tarik wisata yang memungkinkan wisatawan untuk belajar dan memahami sejarah serta kehidupan di daerah tersebut.

Dalam kegelapan malam yang menyelimuti Sumbawa, mobil meluncur tanpa ampun ke arah timur, menuju Selat Sape. Setiap tikungan tajam di jalan berkelok membuat jantung berdegup tak menentu, sementara mobil merangkak di lereng curam dan terengah-engah menaklukkan tanjakan terjal. Sensasi cemas menghiasi setiap detik perjalanan, seperti ruas jalan yang masih menyimpan bekas amblasnya beberapa bulan lalu. 

Usai merandai jantung pulau yang rindang, mobil memasuki kawasan pesisir yang gersang. Semak meranggas. Pohon-pohon jati menjulang kurus seperti orang yang kurang gizi. Mobil meninggalkan jalan aspal dan berbelok ke jalur tanah. Di kejauhan, pondok-pondok berbaris di tepi laut. Saya telah mendekati Kalimaya, resor yang terpencil dan sepertinya memang ingin terpencil.

Baca Juga: Rekomendasi Hotel di Tepi Pantai Terbaik di Labuan Bajo

Pemilik resor, Eric dan Loren, menyambut saya. Keduanya ramah. Keduanya asal Kanada, sebuah negeri di mana, menurut sebait stereotip, orang-orang selalu memohon maaf sebelum bertindak. Delapan tahun bekerja untuk majalah wisata, ini pertama kalinya saya menemukan orang Kanada yang memiliki resor di Indonesia, dan mereka memilih tempat yang janggal untuk berbisnis.

Bima bersemayam di pojok timur Pulau Sumbawa. Kabupaten ini berbatasan dengan Selat Sape, perairan yang memisahkan Sumbawa dan Flores. Ini lawatan perdana saya ke Bima. Kecuali ajang pacuan kuda yang melibatkan joki-joki cilik, tempat ini hemat saya tak menawarkan banyak alasan untuk dikunjungi. Justru sebaliknya, Bima menyodorkan banyak alasan untuk tidak dikunjungi.

Menggali informasi seputar Bima, kita akan menemukan banyak berita yang tak sedap. Oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Bima ditempatkan dalam zona merah. Di mata pemerintah, kabupaten ini mewakili noda hitam dalam agenda pengentasan kemiskinan. Bima dan pariwisata seperti dua kata yang berseberangan. Untuk apa mendirikan resor di sini?

Kalimaya menempati lahan bekas kebun bawang merah, komoditas andalan lokal. Resor ini menampung enam unit rumah panggung yang berbaris di kaki tebing cadas. Tiap bungalonya dirakit dari kayu jati dan mahoni, dipayungi atap ilalang, dihubungkan oleh jalan setapak berlapiskan bata merah. Rural dan bersahaja, tapi nyaman. Listrik menyala nonstop. Air tawar mengalir dari shower. Hanya televisi yang absen.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: tripzilla.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x