GIF dan Changemakers Hadirkan Proyek Percontohan Sampah Pertanian Inovatif di Golo Mori

14 Desember 2023, 10:37 WIB
GIF dan Changemakers Hadirkan Proyek Percontohan Sampah Pertanian Regeneratif di Golo Mori /

LABUAN BAJO, OKE FLORES.COM - GoTo Impact Foundation (GIF) selaku organisasi penggerak dampak yang merupakan bagian dari Grup GoTo, bersama Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE), hadirkan proyek percontohan bernama “Golo Mori: Todo Cama” di Desa Golo Mori pada Rabu, 13 Desember 2023.

Adapun tujuannya ialah, menjadikan Desa Golo Mori sebagai desa berdaya saing dan menjadi penyangga di salah satu lokasi yang diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Dengan harapan, melalui pengelolaan sampah pertanian yang regeneratif bisa meningkatkan ekonomi masyarakat lokal," demikian jelas Monica Oudang selaku Chairperson dari GoTo Impact Foundation dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Pemilih Ketua dan Wakil Ketua BEM STIE Karya, Tiga Paslon Adu Gagasan

Monica menyadari setelah GIF berjalan 3 Tahun, ada satu permasalahan yang saling terkait erat dengan permasalahan lain, sehingga upaya yang dilakukan sendiri-sendiri tidak cukup untuk menghasilkan perubahan sistemik
jangka panjang.

Oleh karena itu, GIF menghadirkan CCE yang menggunakan pendekatan innovation
ecosystem sebagai cara baru untuk menjawab permasalahan serta potensi di Desa Golo Mori.

“Melalui CCE, kami berusaha memobilisasi dan menyatukan pembuat dampak, pendanaan,
pengetahuan, dan keahlian untuk berinovasi bersama agar bisa menyelesaikan masalah iklim lebih
cepat, berkelanjutan, dan dalam skala besar," jelasnya.

GIF dan CCE melihat bahwasannya Potensi Golo Mori menjadi KEK bisa mendorong Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan
Bajo menjadi pariwisata kelas dunia. Sehingga pertumbuhan pariwisatanya bisa menjadi peluang peningkatan ekonomi bagi Desa Golo Mori yang akan menjadi tetangga KEK.

Diketahui pada 2022 lalu, Labuan Bajo dan wilayah sekitar masih menghadapi tantangan terkait 16 ton sampah yang masuk ke TPA setiap hari. Selain itu, sekitar 70% masyarakat Desa Golo Mori bekerja sebagai petani sehingga kontribusi agrikultur terhadap perekonomian masih dominan.

Namun, bila masyarakat Desa
Golo Mori masih belum mempraktikkan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, peningkatan ekonomi dapat terhambat.

Karena itu, pada gelombang kedua yang berlangsung sejak Maret 2023, CCE menggabungkan 50 changemakers
(pembawa perubahan), yang terdiri dari organisasi masyarakat sipil yang dekat dengan masalah di
lapangan serta startup sebagai penyedia teknologi, ke dalam Catalyst Changemakers Lab.

Di dalam Lab, para changemakers mendapatkan pengembangan kapasitas dan berkolaborasi membentuk konsorsium untuk menyusun solusi inovatif. Dari 16 solusi yang tercipta, tiga di antaranya terpilih untuk
diimplementasikan melalui proyek percontohan.

Salah satu konsorsium terpilih, yaitu Divers Clean Action, Karma Bumi, Kole Project, dan Sky Volunteer (Synersia), akan menjalankan proyek percontohan Golo Mori Todo Cama di Desa Golo Mori yang merupakan hasil kolaborasi dengan masyarakat dan Pemerintah Desa Golo Mori, Politeknik El Bajo Commodus, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan beberapa dinas terkait, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Manggarai Barat, serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Manggarai Barat.

Upaya GIF, konsorsium changemakers CCE, mendapat dukungan positif dari Wakil
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Angela Tanoesoedibjo.

"Melalui pengelolaan sampah untuk pertanian regeneratif, kami berharap masyarakat bisa ikut terlibat dalam mendukung rantai nilai pariwisata dan semoga nantinya perkembangan masyarakat bisa tumbuh bersama industri pariwisata,” ungkap Angela
dalam kunjungannya ke Golo Mori pada 6 Desember 2023.

Demikian Wamen Angela, Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat Yulianus Weng turut mengapresiasi
proyek percontohan Golo Mori: Todo Cama.

"Kami mendukung penuh upaya pengembangan ekonomi
sirkular melalui pengelolaan sampah dan pertanian regeneratif dan permakultur. Kiranya dengan sinergi antar dinas, badan terkait, serta masyarakat, diharapkan proyek ini dapat terjaga keberlangsungannya untuk menciptakan Manggarai Barat yang bersih, tangguh, dan mandiri.” katanya.

Sementara itu, Jeffri Ricardo, selaku perwakilan dari konsorsium penggagas Golo Mori: Todo Cama menjelaskan bahwa proyek percontohan akan memberikan dampak nyata melalui empat solusi utama, yaitu:

● Pengelolaan sampah terpadu dengan membentuk sistem pengelolaan sampah yang meliputi
kegiatan edukasi, serta pengadaan fasilitas mulai dari kotak sampah, TPS, penjemputan sampah, sampai pengolahan sampah organik dan anorganik.

● Ketahanan pangan masyarakat melalui pendampingan edukasi dan aplikasi pertanian regeneratif dengan prinsip ramah lingkungan, seperti adopsi prinsip permakultur, pemanfaatan energi terbarukan biochar cookstove, serta diversifikasi tanaman.

● Diversifikasi ekonomi melalui pengembangan ekonomi sirkular dari agribisnis sehingga bisa
menjadi mitra usaha pelaku pariwisata yang berada di KEK dan Labuan Bajo untuk membantu
masyarakat memiliki sumber penghasilan yang tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata.

● Wisata aman berbasis masyarakat melalui investasi kemampuan dasar manajemen bencana pada masyarakat Desa Golo Mori berdasarkan data spasial yang dihasilkan.

"Proyek percontohan yang kami gagas bersama GIF diharapkan dapat meningkatkan skor Desa
Tangguh Bencana (Destana) dari level Pratama menjadi level Utama, menargetkan 100% pengelolaansampah organik yang dapat menjadi bahan baku daur ulang dan dijual dalam bentuk kreasi produk yang bernilai ekonomi," tutupnya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler