Network
KEDIRI, OKE FLORES.COM - Rencana kegiatan study tour tahun 2023, sebagai agenda rutin dua tahunan TK Negeri Pembina Pare - Kabupaten Kediri berubah menjadi kontroversi usai ada orang tua murid yang tidak ikut kegiatan tersebut mengeluh karena uang tabungan sekolahnya dipotong paksa tanpa seijinnya.
Kejadian itu sontak mengejutkan banyak pihak, bahkan orang tua murid yang dituduh membocorkan aksi pemotongan paksa tabungan murid merasa mendapat nyinyiran dan tekanan dari sejumlah oknum di sekolah karena dianggap melakukan pencemaran nama sekolah.
Menanggapi fakta yang terjadi di TK Negeri Pembina Pare, Plt. Kepala Dinas Pendikan Kabupaten Kediri Dr. Mokhamat Muhsin, M.Pd berjanji serius menyikapi.
Baca Juga: Videonya Meresahkan, Polsek Buer Amankan Salah Satu Remaja Geng Motor
Saat ditemui wartawan di tempat kerjanya (Jumat, 29 September 2023) Muhsin mengatakan, "Terima kasih atas informasi yang diberikan ke saya. Ini adalah bagian penting bagi kami bahwa pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Kediri memperoleh atensi dari semua pihak. Termasuk masyarakat dengan memberikan informasi seperti ini, menunjukkan bahwa kita semua peduli pada kelangsungan pendidikan yang berkualitas dan murah di kabupaten ini."
Ditegaskan, "Terkait dengan yang disampaikan tadi, saya ingin menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan sudah menyampaikan kepada Kepala Satuan Pendidikan, mulai dari PAUD, jenjang SD dan SMP untuk kegiatan-kegiatan studi edukasi agar: pertama, disesuaikan dengan minat anak kemudian yang kedua, menyesuaikan dengan kemampuan orang tua murid. Intinya bahwa kalau ada orang tua yang menghendaki anaknya tidak ikut ya tidak apa-apa. Maka nanti studi edukasinya bisa dilaksanakan di sekitar sekolah. Ini kan prinsipnya pengenalan lingkungan belajar kepada anak-anak didampingi para guru."
"Mereka juga bisa diikutkan studi edukasi yang tidak jauh dari sekolah misalnya. Saya dan teman-teman nanti akan mengecek dan melakukan klarifikasi ke TK Negeri Pembina Pare atas informasi ini. Kalau misalnya ini benar, kami akan melakukan perbaikan dan pembinaan. Jadi ini bagian tugas kami untuk memastikan pelaksanaan pelayanan di satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ungkap Muhsin.
