Network
OKE FLORES.COM - ASN Lingkup Pemerintah Provinsi NTT gelar acara Natal bersama bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Oepoi Kota Kupang pada Jumat 29 Oktober 2023. Acara ini dirangkai dengan Syukuran HUT KE-65 Provinsi NTT dan Menyongsong Tahun Baru 2024.
Hadir dalam acara tersebut yakni Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH., MDC bersama para Pimpinan Perangkat Daerah serta para ASN Lingkup Pemerintah Provinsi NTT serta Pimpinan Forkopimda.
Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH., MDC dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan dan toleransi dalam perayaan natal dan menyongsong tahun baru 2023.
Baca Juga: Safari Politik ke Labuan Bajo, Gibran Serap Aspirasi Anak Muda dan Komunitas Kreatif
"Atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintah Provinsi NTT, saya mengucapkan selamat Hari Raya Natal kepada seluruh umat Kristiani di Nusa Tenggara Timur. Dengan tema syukuran Perayaan Natal ini yakni Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi Flobamorata, Mari Kita Perkokoh Kebhinekaan Menuju NTT Maju dan Sejahtera," kata Ayodhia.
"Momen perayaan Natal di Provinsi NTT pada tahun ini telah berjalan kondusif, aman dan damai. Kita patut memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat dan jajaran TNI/Polri yang telah bekerja keras untuk menjaga keamanan dan kekhusukan perayaan ibadah Natal" tambahnya.
"Kerukunan, toleransi dan semangat persaudaraan antar sesama warga yang berbeda suku, agama dan budaya telah dihidupi masyarakat Flobamorata sejak dahulu. Saya ajak kita semua untuk menjaga kerukunan dan toleransi ini untuk membawa semangat damai natal pada keutuhan dan persatuan kita," jelasnya.
Baca Juga: Kisah Nelayan Asal Alor Terombang-ambing Hingga Timor Leste
Ayodhia mengatakan kerukunan dan semangat persaudaraan merupakan modal sosial dan kultural utama yang mesti terus kita kembangkan dalam memajukan Nusa Terindah Toleransi ini. Kerja sama dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan merupakan kekuatan utama untuk mengentaskan berbagai persoalan yang masih mendera Provinsi ini di usianya yang ke-65 yakni kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pekerja Migran Non Prosedural, IPM yang masih rendah dan berbagai persoalan lainnya.
