OKE FLORES.COM - Ada beberapa bandara tersibuk atau paling ramai di NTT, yang akan kita ulas satu per satu.
Tak bisa disangkal bahwa bandara atau sarana penerbangan sebagai pusat pendaratan dan keberangkatan pesawat, sangat mendukung kegiatan ekonomi suatu daerah.
Hal ini terutama terbukti di Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana keberadaan bandara menjadi tulang punggung bagi kelancaran arus barang dan orang dari dan ke daerah tersebut.
Baca Juga: Politeknik eLBajo Commodus Buka Lowongan Kerja hingga 16 Februari 2024, Cek Persyaratannya Disini...
Apalagi, NTT dikenal akan kekayaan objek wisatanya, sangat membutuhkan bandara untuk menjangkau wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Destinasi seperti Labuan Bajo, Pulau Sumba, dan keindahan laut Alor merupakan potensi wisata yang membutuhkan aksesibilitas yang baik melalui bandara.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) NTT pada tahun 2023, diketahui terdapat 15 bandara di NTT dan 5 di antaranya dikategorikan sebagai bandara tersibuk.
Baca Juga: Daftar 5 Bandara Tersibuk di NTT, Bandara Labuan Bajo Termasuk?
Lonjakan signifikan tercatat pada bulan Januari 2023, di mana NTT mencatat peningkatan jumlah penumpang yang datang dan pergi melalui bandara-bandaranya.
Data dari berbagai sumber, mengungkapkan bahwa total 187.498 penumpang menggunakan layanan bandara di NTT selama bulan tersebut.
Dari sudut pandang ekonomi, bandara menjadi pintu gerbang bagi masuknya investasi dan pertumbuhan sektor industri di NTT.
Aksesibilitas yang diperoleh melalui bandara memungkinkan perdagangan barang yang lebih cepat dan efisien, serta meningkatkan konektivitas bisnis antara NTT dengan wilayah lain di Indonesia dan luar negeri.
Sementara itu, dari perspektif pariwisata, bandara adalah faktor kunci dalam menggerakkan industri pariwisata NTT.
Dengan fasilitas bandara yang memadai, wilayah-wilayah eksotis di NTT menjadi lebih mudah dijangkau oleh wisatawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata serta membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Dari sekian banyak bandara di NTT, berikut adalah 5 bandara yang paling ramai, yaitu:
1. Bandara Eltari Kupang
Dengan jumlah total penumpang mencapai 91.975 orang, Bandara Eltari Kupang menempati peringkat teratas dalam hal volume penumpang.
Dari jumlah tersebut, 45.667 penumpang berangkat dari bandara ini, sementara 46.308 penumpang datang atau masuk ke NTT melalui bandara ini.
2. Bandara Komodo Labuan Bajo
Baca Juga: KLAIM LINK!! DANA Kaget Hari Ini, 9 Februari 2024 Dapatkan Saldo DANA 200 Ribu Gratis
Bandara Komodo Labuan Bajo menjadi salah satu yang sibuk dengan jumlah penumpang sebanyak 45.466 orang pada Januari 2023.
Dari jumlah tersebut, 23.194 penumpang datang ke bandara ini, sementara 22.272 penumpang berangkat dari bandara ini untuk meninggalkan NTT.
3. Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya
Meskipun tidak sebanyak dua bandara sebelumnya, Bandara Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya juga mencatat jumlah penumpang yang signifikan, yaitu 12.122 orang.
Dari jumlah tersebut, 5.706 penumpang datang dan 6.416 penumpang berangkat dari bandara ini.
Baca Juga: Bukan BSU 2024: BPJS Ketenagakerjaan Bantuan Rp500.000 Segera Cair ke Rekening Hari Ini
4. Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende
Dengan 10.300 penumpang yang berangkat dan datang, Bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende turut berkontribusi dalam mobilitas udara di NTT.
Dari jumlah tersebut, 5.383 penumpang berangkat dan 4.917 penumpang datang.
5. Bandara Frans Seda, Maumere
Menutup daftar lima bandara tersibuk adalah Bandara Frans Seda di Kabupaten Sikka dengan total 8.787 penumpang.
Dari jumlah tersebut, 4.660 penumpang berangkat dari bandara ini, sementara 4.127 penumpang datang.
Baca Juga: Ajak Gen Z ke TPS, Menteri Budi Arie: Beri Kasih Sayang Berupa Suara
Peningkatan jumlah penumpang ini menunjukkan pertumbuhan dan keaktifan sektor penerbangan di NTT, yang dapat diatribusikan kepada berbagai faktor, termasuk pariwisata, bisnis, dan konektivitas regional.
Diharapkan trend positif ini akan terus berlanjut, memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kemajuan wilayah Nusa Tenggara Timur.***