Network
OKE FLORES.COM - Jauh di pelosok Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT, terdapat sebuah Sekolah Dasar (SD) yang kondisinya sungguh menggugah simpati.
Tak sedikit orang yang menyamakannya dengan kandang ternak. Sebab, kondisi bangunan sekolah tersebut jauh dari kata 'layak' untuk sebuah lembaga pendidikan.
Itulah sekilas gambaran singkat dari SDN Waktu Deru yang terletak di Kampung Deru, Desa Mokel, Kecamatan Kota Komba Utara, Manggarai Timur.
Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drama Queen of Tears episode 7 Akan Tayang Pada Sabtu 30 Maret 2024
Tak hanya berlantaikan tanah, kondisi dinding SDN Waktu Deru pun tampak mulai reyot dan hancur.
Lebih mirisnya lagi, Pemda Manggarai Timur seakan-akan menutup mata terhadap kondisi sekolah ini.
Menurut Kepala SDN Waktu Deru, Avelina Nurani Pohong, pihaknya telah mengusulkan perbaikan kepada pemda, namun sejauh ini belum ada jawaban.
"Setiap tahun saya dan rekan-rekan guru mengusulkan ke dinas terkait dengan gedung ini, baik melalui Aplikasi Dapodik maupun secara langsung. Namun, sampai hari ini belum ada tanggapan dari pemerintah. Sekolah ini usianya sudah 17 tahun," katanya, menukil pemberitaan DeranaNTT berjudul "Gedung Sekolah di Manggarai Timur Mirip Kandang Ternak, Dinas PPO Minta Pihak Sekolah Perbaiki Data Dapodiknya"
Baca Juga: Mudahnya Mendownload Dokumen Perdes Pendirian BUM Desa yang Lolos Persetujuan Kemenkumham
Avelina menjelaskan, terdapat tiga bangunan SDN Waktu Deru yang kondisinya tidak memungkinkan alias darurat.
"Di sekolah ini terdapat tiga ruangan belajar yang rusak parah. Dinding-dindingnya sudah hancur termakan usia," ucapnya.
Avelina berharap ada tindak lanjut dari Pemda Manggarai Timur.
"Kami hanya bisa berharap ada perbaikan dari pemerintah daerah," tambahnya.
Tanggapan Dinas PPO Manggarai Timur
Baca Juga: Mudahnya Mendownload Dokumen Perdes Pendirian BUM Desa yang Lolos Persetujuan Kemenkumham
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Timur, Winsensius Tala melalui Kepala Bidang (Kabid) SD, Marselinus Enggu mwmberikan tanggapannya terkait kondisi sekolah tersebut.
Ia membenarkan bahwa pihak sekolah setiap tahun melaporkan kondisi tersebut melalui aplikasi dapodik.
Namun, lanjutnya, dengan kondisi keuangan daerah seperti dana alokasi umum (DAU) tidak bisa mengintervensi semua kebutuhan sekolah.
Baca Juga: Mudahnya Mendownload Dokumen Perdes Pendirian BUM Desa yang Lolos Persetujuan Kemenkumham
"Memang ada dana DAK, tapi tuntutanya seperti di aplikasi dapodik fotonya harus betul-betul terang, dan pengambilan fotonya dilakukan dari empat sisi mata angin. Sehingga usulan yang diajukan oleh pihak sekolah bisa ditanggapi dengan baik," ujarnya.
Dia menuturkan, selama ini banyak sekolah-sekolah yang gagal saat mengajukan hal-hal terkait kebutuhan sekolah yang diusulkan melalui aplikasi dapodik, hanya karena fotonya kurang jelas.
Tentang kondisi tiga ruangan sekolah SDN Watu Deru yang rusak, dia mengaku pihaknya sudah melakukan konfirmasi dengan Kepala Sekolah dan operator sekolah namun hingga hari ini belum bisa dihubungi.
"Saya hanya pesan dengan dua orang guru dari SDN Watu Deru kebetulan mereka datang di kantor supaya dapodiknya segera diperbaiki. Supaya usulan tersebut secepatnya bisa dimasukkan paling lambat sebelum akhir bulan Maret 2024," ujarnya menambahkan.
Dia pun mengajak pihak sekolah untuk segera memperbaiki usulan-usulan yang dilaporkan melalui aplikasi dapodik.
Usulan yang disampaikan harus betul-betul jelas dan valid.
"Selama ini banyak sekolah-sekolah yang gagal dalam pengusulan yang dilakukan lewat aplikasi dapodik hanya karena foto-fotonyan tidak jelas," ucapnya.*
