Network
Berdasarkan data hasil survei yang dilaksanakan oleh Lembaga Prisma tahun 2020 yang ditunjuk oleh Bappenas, setiap tahun peternak di NTT mendatangkan pakan komersial kurang lebih 200.000 ton dengan nilai Rp1,8 triliun.
Sementara berdasarkan data tersebut, peternak di Manggarai diperkirakan menyumbangkan pakan ternak mencapai 6.000.ton hingga 10.000 ton per tahun, dengan nilai kurang lebih 30 - 50 miliar Rupiah.
Kedua, berpotensi menghasilkan bahan baku lain.
Ada beberapa bahan baku lain yang bisa dihasilkan, yaitu jagung, ubi kayu, sorgum, tepung kelor, Lamtoro, dan tepung ikan.
Dengan demikian, pendirian pabrik pakan ternak akan membawa penggandaan ekonomi ( economic multiplier effeck) yang berkelanjutan bagi perekonomian Kabupaten Manggarai dan mata pencaharian petani, peternak, nelayan, dan UMKM
terutama di sektor jagung, sorgum, babi, ayam pedaging, ayam petelur, itik, sapi perah, sapi potong,dan kambing Etawa untuk menghasilkan susu.
Baca Juga: Tanda-tanda Orang Sulit Bahagia: Mengenali Isyarat dan Cara Mengatasi
Ketiga, mencipatkan lapangan kerja.
Apabila setiap tahun pabrik pakan dapat memproduksi pakan ternak sebanyak 6000-10000 ton, maka akan membutuhkan jagung dari petani kurang lebih 3000 - 5000 ton, tepung ikan 600 -10 ribu ton dan dedak 1800 - 3000 ton.
Tentu, hal tersebut akan menciptakan lapangan kerja.
Keempat, terjadi peningkatan produksi ternak.
