Network
OKE FLORES.COM - Industri perfilman Indonesia kembali dimeriahkan dengan kehadiran sebuah karya spektakuler. "Glenn Fredly the Movie," hasil kolaborasi antara Damn! I Love Indonesia Pictures dan Adhya Pictures, telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu film biopik terbesar yang memotret kehidupan sosok legendaris Glenn Fredly, seorang musisi multitalenta yang telah menyumbangkan karya-karya luar biasa untuk musik Indonesia.
'Glenn Fredly the Movie' merupakan sebuah film biopik dari salah satu karya Lukman Sardi, aktor kenamaan Indonesia yang sebelumnya menyutradarai film 'Dibalik 98'. Glenn Fredly the Movie dibintangi oleh Marthino Lio yang akan memerankan sosok Glenn Fredly. Bahkan dalam poster terbaru yang dibagikan, memperlihatkan Marthino yang dibuat sangat mirip dengan Glenn Fredly berada di atas panggung dengan sorotan lampu.
Marthino tampak menunjuk ke atas langit yang bercahaya mengenakan topi ala Glenn Fredly sambil memegang gitar. Kemudian, di belakang foto Marthino tampak ada tulisan "Love Music Family." Tiga kata itu adalah hal penting dalam hidup Glenn Fredly. Tak hanya itu saja, Marthino juga akan menyanyikan kembali secara langsung lagu-lagu Glenn Fredly. Oleh karena itu, ia harus menyamakan suaranya dengan suara tinggi Glenn Fredly. “Ya kan (aku) emang ada basic musik ya. Paling PR-nya, pendekatannya nyamain tinggi suaranya Bung Glenn. Itu susah banget karena Bung Glenn suaranya tinggi,” kata Marthino Lio.
Dalam teaser poster dan teaser trailer tersebut juga diperkenalkan empat sosok perempuan yang hadir dalam perjalanan hidup Glenn Fredly.
Di antaranya sang istri Mutia Ayu yang diperankan oleh Zulfa Maharani dan mama Bung Glenn yang akan menjadi debut penyanyi legendaris era 1980 di dunia film, Ruth Sahanaya. Film ini juga akan di bintangi oleh beberapa bintang papan atas ternama lainnya, seperti Bucek, , Sonia Alyssa, Alyssa Abidin, Sahira Anjani, Ariyo Wahab, Elkie Kwee dan masih banyak lagi.
Glenn Fredly the Movie akan menyoroti perjalanan hidup Glenn Fredly dari awal karir nya merintis hingga akhirnya menjadi salah satu penyanyi legendaris Indonesia hingga meninggal dunia karena penyakit meningitis pada 2020 lalu. Penyanyi yang bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini adalah seorang penyanyi dan penulis lagu R&B Indonesia serta produser dan aktor yang lahir di Jakarta pada tanggal 30 September 1975. Semasa hidupnya, Ia dikenalkan dengan musik sejak usia 4 tahun. Tumbuh di lingkungan musik, membawanya ke industri musik sejak usia muda. Dia bergabung dengan Funk Section ketika dia masih di sekolah menengah. Suara khasnya mulai dikenal masyarakat lewat lagu “Pantai Cinta” dan “Terpesona”.
Usai Funk Section, Glenn Fredly memutuskan untuk menjadi penyanyi solo bergenre R&B soul, Saat itu lagu “Kau” dan “Cukup Sudah” mencuri perhatian pecinta musik tanah air. Salah satu momen yang berkesan adalah saat ia meluncurkan album “Selamat Pagi Dunia” yang banyak melahirkan hits seperti “Januari” dan “Sekali ini Saja” yang masih bertahan hingga saat ini. Ia mulai terjun ke dunia perfilman dengan mengisi soundtrack “Cinta Silver (2005)” dan “Filosofi Kopi (2015)” serta memproduksi beberapa film Indonesia seperti “Cahaya dari Timur”, “Surat dari Praha” dan “Tanda Tanya”.
Glenn Fredly sangat peduli terhadap lingkungan dan pelestarian seni dan budaya Indonesia. Kolaborasi dengan musisi-musisi terbaik Tanah Air banyak dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan bagi kemanusiaan dan bangsa. Lagu “Kita untuk Mereka” diciptakan untuk korban tsunami di Aceh, keterlibatan dalam konser “Jiwa untuk Bumi Indonesia” merupakan bentuk apresiasi terhadap bumi, dan konser bertajuk “Cinta Beta (2012)” merupakan aksi pelestarian seni dan budaya untuk Indonesia Timur.
Dengan keyakinan yang kuat akan masa depan musik Indonesia, Ia mendirikan label Musikbagus yang telah melahirkan talenta-talenta muda Indonesia seperti Yura Yunita, Gilbert Pohan, Tiara Degrasia, dan beberapa talenta muda lainnya. Ia juga tergabung dalam grup musik Trio Lestari sejak 2011 bersama Sandy Sandhoro dan Tompi. Glenn Fredly mengciptakan banyak lagu romantis, juga lagu galaunya. Hal itu tak begitu saja hadir tanpa ada percintaan yang menghiasi kehidupannya.
