Inilah 4 Tahapan Infeksi HIV menjadi AIDS yang Perlu diketahui

5 Agustus 2023, 12:31 WIB
Ilustrasi HIV/Aids /Ist/

 

OKEFLORES.com - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Setelah terinfeksi HIV, seseorang akan melewati beberapa tahapan yang berbeda sebelum mencapai stadium AIDS.

Mengetahui tahapan-tahapan ini penting untuk memahami perkembangan penyakit dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah penyebaran HIV.

Baca Juga: Daftar Makanan yang Bisa Membantu Mengurangi Kulit Wajah Berminyak

Melansir dari Kesehatan.kontan,id Sabtu 05 Agustus 2023,  Artikel ini akan mengulas 4 tahapan infeksi HIV menjadi AIDS yang perlu diketahui:

1. Tahap Infeksi Awal (Acute HIV Infection)

Tahap ini terjadi sekitar 2-4 minggu setelah terpapar HIV. Pada beberapa orang, gejala mungkin tidak terlalu terlihat, atau mereka bisa bingung dengan flu biasa. Namun, ada juga yang mengalami gejala-gejala yang lebih nyata, seperti demam, sakit tenggorokan, ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot. Tahap ini juga dikenal sebagai "serokonversi," di mana tubuh mulai menghasilkan antibodi untuk melawan HIV. Penting untuk dicatat bahwa virus ini sangat menular selama tahap awal ini, sehingga pengetahuan tentang status HIV dan penggunaan pengaman dalam aktivitas seksual dan pembagian jarum suntik sangat penting.

2. Tahap Klinis Asimtomatik (Clinical Latency)

Setelah tahap infeksi awal, HIV bisa masuk ke tahap klinis asimtomatik yang juga dikenal sebagai periode laten atau tahap tanpa gejala. Pada tahap ini, virus tetap aktif dalam tubuh dan terus merusak sistem kekebalan tubuh, tetapi orang yang terinfeksi mungkin tidak merasakan gejala selama bertahun-tahun. Meskipun tanpa gejala, HIV tetap menyebar dan merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh (CD4). Tanpa pengobatan, sistem kekebalan tubuh seseorang akan terus melemah, dan inilah yang kemudian akan menyebabkan perkembangan AIDS.

3. Tahap Gejala Awal (Symptomatic HIV Infection)

Pada tahap ini, biasanya setelah bertahun-tahun terinfeksi tanpa gejala, sistem kekebalan tubuh sudah cukup lemah sehingga gejala mulai muncul. Gejala pada tahap ini mirip dengan gejala infeksi lainnya dan bisa termasuk demam, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, diare, infeksi jamur mulut atau tenggorokan (sariawan), infeksi kulit yang persisten, dan gangguan pernapasan. Selama tahap ini, jumlah CD4 dalam darah juga akan terus menurun, membuat tubuh semakin rentan terhadap infeksi dan penyakit.

4. Tahap AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

Tahap terakhir dari infeksi HIV adalah tahap AIDS. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh telah sangat lemah sehingga tubuh menjadi sangat rentan terhadap infeksi berat dan penyakit serius yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan masalah pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Orang dengan AIDS mungkin mengalami infeksi paru-paru yang berat, infeksi otak, kanker langka, dan infeksi yang sulit diatasi. Tanpa pengobatan, tahap AIDS dapat berujung pada kematian.

Mengetahui tahapan infeksi HIV menjadi AIDS sangat penting untuk kesadaran dan pencegahan. Saat ini, ada pengobatan yang efektif untuk HIV yang dikenal sebagai terapi antiretroviral (ART), yang dapat menghentikan penyebaran virus dan mencegah perkembangan penyakit ke tahap AIDS. Jika Anda memiliki risiko tertular HIV, penting untuk melakukan tes HIV secara rutin dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan nasihat dan informasi lebih lanjut tentang pencegahan dan pengobatan HIV. Dengan kesadaran yang tepat, langkah-langkah pencegahan yang tepat, dan pengobatan yang diberikan dengan benar, kita dapat melawan penyebaran HIV dan mendukung kualitas hidup bagi mereka yang hidup dengan HIV atau AIDS.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: kesehatan.kontan.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler