OKE FLORES.COM - Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi bakteri yang umum terjadi dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, terutama paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Mengetahui gejala TBC dan cara pengobatannya sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyakit ini secara dini seperti yang dilansir dari Pikiran-rakyat.com, Rabu, 30 Agustus 2023:
Gejala Tuberkulosis
Gejala TBC dapat bervariasi tergantung pada area tubuh yang terinfeksi dan seberapa kuat sistem kekebalan tubuh individu. Secara umum, gejala TBC dapat mencakup:
-
Batuk Kronis: Batuk yang berlangsung selama lebih dari 2-3 minggu adalah salah satu gejala utama. Batuk ini mungkin disertai dahak yang mengandung darah atau lendir.
-
Demam: Demam ringan hingga tinggi, terutama pada malam hari, adalah gejala umum TBC.
-
Hilangnya Nafsu Makan dan Berat Badan: Orang dengan TBC cenderung kehilangan nafsu makan, mengakibatkan penurunan berat badan yang signifikan.
-
Merasa Lemah dan Letih: Kelelahan yang berlebihan dan kelemahan umum juga dapat muncul.
-
Keringat Malam: Keringat berlebihan terutama saat malam hari bisa menjadi gejala TBC.
-
Nyeri Dada: TBC paru-paru bisa menyebabkan nyeri dada atau kesulitan bernapas.
-
Pembengkakan Kelenjar: Jika TBC menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti kelenjar getah bening, pembengkakan dapat terjadi.
Baca Juga: Berikut Tips Alami untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan: Batasi Asupan Kafein Hingga Bermeditasi
Cara Pengobatan Tuberkulosis
Pengobatan TBC memerlukan rencana pengobatan yang terstruktur dan teratur. Pengobatan TBC umumnya melibatkan penggunaan antibiotik selama periode yang cukup lama (biasanya 6 bulan atau lebih) untuk memastikan bakteri penyebabnya benar-benar hilang. Pengobatan yang tepat waktu dan tepat dosis sangat penting untuk mencegah resistensi antibiotik. Berikut adalah langkah-langkah dalam pengobatan TBC:
-
Konsultasi Medis: Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Diagnosis TBC melibatkan pemeriksaan fisik, tes darah, tes dahak, dan kadang-kadang tes pencitraan seperti sinar-X dada.
-
Pengobatan Obat: Pengobatan TBC biasanya melibatkan kombinasi beberapa antibiotik, seperti isoniazid, rifampisin, ethambutol, dan pyrazinamide. Kombinasi obat ini membantu memerangi berbagai bentuk bakteri TBC dan mencegah perkembangan resistensi.
-
Kepatuhan Pengobatan: Penting untuk minum obat sesuai dengan petunjuk medis, bahkan jika gejala sudah mereda. Penghentian pengobatan yang prematur bisa membuat bakteri menjadi tahan terhadap obat dan mengakibatkan TBC sulit diobati.
-
Pantauan Medis Rutin: Selama pengobatan, Anda akan menjalani pemeriksaan medis berkala untuk memantau respons terhadap pengobatan dan memeriksa apakah ada efek samping obat.
-
Jaga Kekebalan Tubuh: Makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan gaya hidup sehat lainnya dapat membantu sistem kekebalan tubuh Anda melawan infeksi.
TBC dapat diobati dengan sukses jika diidentifikasi dan diobati secara dini. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Menghindari penyebaran TBC juga penting, jadi jagalah kebersihan pribadi dan hindari berdekatan dengan orang lain jika Anda terinfeksi.***