Bukan Sakit Perut Biasa, Kenali Gejala Radang Usus Berikut Ini

24 Oktober 2023, 12:55 WIB
Foto: Bukan Sakit Perut Biasa, Kenali Gejala Radang Usus Berikut Ini /

 

OKE FLORES.COM - Ketika usus buntu peradangan atau infeksi, itu menyebabkan radang usus buntu, juga dikenal sebagai apendisitis. Kadang berbentuk jari yang menonjol dari usus besar di sisi kanan bawah perut disebut usus buntu. Radang usus buntu akut sering menjadi kegawatdaruratan pembedahan pada anak, meskipun jarang terjadi pada anak.

Radang usus buntu pada anak sering sulit dikenali karena gejalanya tidak khas. Anak-anak seringkali tidak bisa mendeskripsikan rasa sakit atau gejala lainnya yang terkait dengan radang usus buntu.

Apa itu penyakit radang usus pada anak?

Baca Juga: Berikut Resep Bakso Mercon Kuah Gurih yang Pedasnya Bikin Ketagihan

Mengutip Hallo Sehat, Selasa 24 Oktober 2023, berikut ini penyebab radang usus pada anak-anak, seperti infeksi bakteri, parasit atau virus.

Infeksi oleh virus, Norovirus adalah jenis virus yang sering menyebabkan biang radang usus kecil. Virus ini menyebabkan penyerapan cairan dan nutrisi berkurang, dan biasanya datang dari makanan yang dicerna tubuh. Namun, virus ini juga dapat menyebar tanpa perantara makan, seperti melalui kontak dengan tangan penderita, barang, atau bekas muntahannya. Norovirus sangat menular di negara empat musim, terutama di musim dingin.

Penyakit ini menyebabkan radang usus, membuat usus menjadi merah dan bengkak.
Penyakit radang usus bisa berlangsung lama dan kemudian hilang dengan sendirinya, namun ada risiko kambuh.
 
Ada dua jenis kolitis: penyakit Crohn, yang menyerang bagian mana pun dari sistem pencernaan, dan kolitis ulserativa, yang hanya menyerang lapisan usus besar.
 

Gejala radang usus pada anak

Gejala radang usus sebenarnya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
 
Namun di bawah ini adalah beberapa gejala umum penyakit radang usus pada anak yang patut diwaspadai orang tua.
  • Sakit perut.
  • Terdapat darah pada feses.
  • Diare.
  • Tidak bisa menahan buang air besar.
  • Penurunan berat badan.

Dalam beberapa kasus, anak penderita enteritis mungkin mengalami gejala lain seperti ruam, nyeri sendi, tubuh lelah, dan demam.

Penyebab penyakit radang usus pada anak

Faktanya, masih belum jelas apa penyebab enteritis.
 
Namun menurut Children's Hospital of Philadelphia, enteritis terjadi karena interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan sistem kekebalan tubuh.
 
Kenyataannya mungkin sebaliknya, zat asing dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk menciptakan peradangan yang tidak kunjung reda.
 
Saat sistem kekebalan tubuh anak mulai bekerja, tubuhnya tidak tahu cara mematikannya dengan benar.
 
Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan gejala enteritis.
 
Selain itu, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak Anda terkena penyakit radang usus.
  • Genetik (memiliki keluarga dengan penyakit radang usus).
  • Lingkungan (penggunaan obat-obatan dan mengalami infeksi).
  • Mengonsumsi antibiotik saat bayi baru lahir.
  • Ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat yang ada di dalam usus.
  • Sistem kekebalan tubuh yang sangat reaktif (bereaksi secara tidak tepat).

Cara mendiagnosis penyakit radang usus pada anak

Langkah pertama dalam mengobati penyakit radang usus pada anak adalah menentukan apakah anak tersebut menderita penyakit Crohn, kolitis ulserativa, atau infeksi usus lainnya.
 
Nah, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, biasanya dokter akan menyarankan beberapa tes fisik, seperti berikut ini.
 
1. Tes darah
 
Dokter Anda mungkin melakukan tes darah untuk membantu mendiagnosis penyakit radang usus. Pemeriksaan darah yang dilakukan antara lain sebagai berikut.
  • Hematokrit (perbandingan sel darah merah dengan total sel darah).
  • Mengukur sel darah putih.
  • Trombosit dalam darah.
  • Protein C-reaktif untuk mengetahui ukuran peradangan.

2. Pemeriksaan feses

Salah satu gejala penyakit radang usus pada anak adalah adanya darah pada tinja atau tinja.
 
Pemeriksaan feses ini bertujuan untuk memeriksa adanya infeksi dan darah pada feses. Memeriksa sampel tinja juga dapat memastikan apakah usus mengalami peradangan.
 
3. CT scan
 
Untuk mengetahui kondisi fisik dari tubuh yang mengalami infeksi, dokter akan menyarankan anak untuk menjalani CT enterography (CTE) atau MR enterography (MRE).

Kedua prosedur tersebut dilakukan untuk mencari peradangan, pembengkakan, atau penyempitan usus.

Alat tersebut juga berfungsi untuk melihat area perut luar usus dan mendeteksi apakah ada komplikasi radang usus atau tidak.
 
4. Endoskopi dan kolonoskopi bagian atas
 
Prosedur ini bertujuan untuk melihat bagian dalam usus dengan menggunakan selang tipis dan kamera sangat kecil yang masuk ke dalam mulut.

Alat ini akan memperlihatkan secara jelas bagian usus yang mengalami peradangan sehingga tindakan bisa tepat sasaran.

Endoskopi bagian atas dan kolonoskopi adalah pemeriksaan yang penting dalam mendiagnosis radang usus.
 
5. Endoskopi kapsul
 
Berbeda dengan endoskopi overhead yang menggunakan tabung tipis, endoskopi kapsul menggunakan kamera nirkabel yang menembus kapsul.
 
Untuk menguji enteritis, dokter Anda akan meminta bayi Anda menelan kapsul.
Video tersebut kemudian akan mengikuti perjalanan dari tenggorokan hingga usus halus dan melihat di mana letak infeksinya.

Pengobatan radang usus pada anak

Pengobatan dan pengobatan kolitis tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan peradangan, apakah anak menderita penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
 
Di bawah ini beberapa pengobatan yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini.
 
1. Pemberian obat
 
Intinya, pengobatan ditujukan untuk mengendalikan peradangan, mengurangi gejala, dan memperbaiki masalah gizi pada anak.
 
Di bawah ini beberapa obat yang boleh diminum selama pengobatan enteritis dan fungsinya.
  • Steroid: menghentikan atau mengontrol peradangan
  • Mesalazine: mengurangi gejala dan mencegah sistem kekebalan menyerang tubuh.
  • Paracetamol: meredakan nyeri.
  • Multivitamin: menambah vitamin dan mineral yang hilang.
Bicarakan dengan dokter anak Anda tentang obat yang diminum anak Anda.
Orang tua harus memahami dengan jelas dosis, efek samping, dan mengapa anak mereka harus minum obat.
 
2. Nutrisi enteral eksklusif (EEN)
 
Anak-anak penderita penyakit Crohn sering kali diobati dengan metode ini.
Nutrisi enteral eksklusif merupakan minuman khusus yang mengatasi kekurangan nutrisi.
 
Minuman ini akan membantu menyembuhkan radang usus dan membantu berat badan anak Anda kembali naik.
 
Dokter biasanya menganjurkan agar anak meminum EEN selama 8 minggu, namun ada pula anak yang perlu meminumnya lebih lama.
 
Ahli gizi selanjutnya akan memberikan petunjuk penggunaan dan takaran porsi yang dibutuhkan anak. Saat mengonsumsi minuman ini, dokter tidak menganjurkan mengonsumsi makanan lain.
 
Hanya EEN dan air selama 8 minggu. Setelah itu, lambat laun anak bisa makan dan minum seperti biasa.
 
3. Operasi
 
Jika masalah pencernaan anak Anda tidak kunjung membaik dengan pengobatan, dokter mungkin akan memilih operasi sebagai solusi akhir.
 
Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa anak memerlukan pembedahan untuk kondisi ini, antara lain:
  • terdapat lubang di usus,
  • usus tersumbat, dan
  • perdarahan tidak berhenti.

Yang perlu diingat, anak dengan penyakit radang usus memiliki beragam kebutuhan yang mungkin mencakup berbagai perawatan.

Ini termasuk pengobatan, modifikasi pola makan, pemantauan tumbuh kembang anak, dan tentunya dukungan psikologis dari orang terdekatnya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler