Jangan Panik! Menangani Demam dengan Bijak dan Efektif

1 November 2023, 15:40 WIB
Foto: Jangan Panik! Menangani Demam dengan Bijak dan Efektif /

OKE FLORES.COM - Demam atau hipertermia terjadi ketika suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, yaitu di atas 38 derajat Celcius. Demam sebenarnya adalah salah satu cara sistem kekebalan tubuh manusia melawan infeksi. Kondisi ini sebenarnya rentan terjadi pada semua usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Meski demam bisa turun dengan sendirinya, namun hal ini tidak bisa diabaikan. Pasalnya, demam tinggi bisa menjadi gejala suatu kondisi atau penyakit serius yang memerlukan perhatian medis segera.

Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan pemeriksaan demam lengkap bila kondisi tidak kunjung membaik. Namun, mengapa demikian? Yuk simak penjelasannya di sini!

Baca Juga: Agar Demam Cepat Turun, Sebaiknya Kompres Air Hangat atau Dingin?

Ragam tes untuk mengetahui penyebab demam

Pemeriksaan laboratorium sangat berguna dalam mendiagnosis penyakit karena mencakup berbagai aspek tubuh yang tidak terlihat dari luar.

Mengutip Hallo Sehat, Rabu 01 November 2023, berikut ini adalah pemeriksaan yang biasa dilakukan saat seseorang mengalami demam:

1. Tes darah lengkap

Tujuan pemeriksaan darah lengkap adalah untuk mengetahui jumlah setiap komponen pembentuk darah. Nilai komponen tersebut di luar kisaran normal dapat mengindikasikan adanya masalah pada tubuh Anda.

Berikut berbagai komponen yang dipantau dalam uji lab demam ini.

Baca Juga: Anda Terserang Meriang dan Tidak Enak Badan, Coba Atasi dengan Cara Berikut

  • Jumlah sel darah merah (WBC).
  • Jumlah sel darah putih (RBC). Jika sel darah putih Anda tinggi, kemungkinan penyebab demam yang Anda alami adalah karena infeksi bakteri.
  • Kadar hemoglobin (Hb), yaitu sejenis protein pada sel darah merah yang mengikat oksigen.
  • Hematokrit (Ht), yaitu persentas sel darah merah terhadap volume darah.
  • Trombosit, yaitu sel darah yang berperan dalam pembekuan darah.

2. Lakukan tes panel metabolik

Tujuan dari tes panel metabolik lengkap adalah untuk mengetahui status kesehatan berbagai komponen yang terlibat dalam metabolisme tubuh, termasuk ginjal, hati, dan demam.

Pemeriksaan ini sangat penting terutama jika ingin melakukan pemeriksaan laboratorium pada anak yang sedang demam.

Berikut adalah beberapa komponen yang dipantau selama pengujian ini.

  • Kadar gula darah.
  • Kalsium.
  • Protein, yang terdiri dari pemeriksaan albumin dan protein total.
  • Elektrolit, yang terdiri dari natrium, kalium, karbon dioksida, dan klorida.
  • Ginjal, yang terdiri dari kadar nitrogen urea darah dan uji kreatinin.
  • Hati, yang terdiri dari enzim alkali fosfatase (ALP), alanine aminotransferase (ALT/SGPT), aspartate aminotransferase (AST/SGOT), dan bilirubin.

SGPT dan SGOT merupakan dua komponen yang cukup sering diperiksa saat seseorang mengalami demam. Keduanya merupakan enzim yang banyak terdapat di hati.

Jumlah SGPT dan SGOT rendah pada orang yang sehat. Sebaliknya, nilai SGPT dan SGOT yang tinggi menunjukkan adanya gangguan pada hati.

3. Urinalisis (urinalisis)

Urine juga dapat diperiksa demamnya dengan mengamati penampakan, konsentrasi dan kandungan urine. Hasil yang tidak normal dapat mengindikasikan sejumlah kondisi, termasuk infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan diabetes.

Selain itu, urinalisis juga berguna untuk memantau kesehatan pasien.

Urinalisis dilakukan selama dua tahun berikutnya.

  • Menggunakan strip khusus (dipstick test) untuk mengetahui tingkat keasaman (pH), konsentrasi, penanda infeksi, ada-tidaknya darah, serta kadar gula, protein, bilirubin, dan keton.
  • Uji mikroskopis untuk mengamati keberadaan sel darah merah, sel darah putih, bakteri, jamur, kristal batu ginjal, atau protein khusus yang menandakan gangguan ginjal.

4. Tes demam di rumah

Jika Anda memiliki termometer di rumah, tentunya akan lebih akurat untuk mengecek suhu tubuh Anda saat ini.

Dan jika tidak ada? Jangan khawatir, rangkaian tes di rumah ini bisa menjadi alternatif untuk memeriksa orang dewasa dan anak-anak yang demam.

  • Menyentuh dahi dan rasakan suhu tubuh. Gunakan punggung tangan karena bagian ini lebih sensitif terhadap suhu.
  • Minta orang sekitar untuk mengecek suhu tubuh Anda dengan tangannya. Ini untuk memastikan apakah ia merasakan hal yang sama dengan Anda.
  • Periksa di cermin, apakah pipi Anda memerah. Jika warna pipi asli Anda memang merah, perhatikan apakah warnanya lebih tajam dari biasanya.
  • Karena metabolisme cenderung meningkat saat demam, Anda bisa mengenali demam dengan melihat ada-tidaknya gejala dehidrasi (urine berwarna gelap, sakit kepala, mulut kering, dan haus).

Tes khusus bila dicurigai terdapat penyakit tertentu

Jika Anda mengalami demam dengan gejala spesifik yang mengarah pada penyakit tertentu, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan yang lebih spesifik, seperti berikut ini.

1. Tipes/demam tifoid

Tes penyakit tipus dilakukan dengan menggunakan sampel yang diambil dari tubuh pasien. Sampel demam ini bisa berasal dari darah, jaringan, cairan tubuh, atau tinja.

Sampel yang diambil kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi Salmonella typhi.

2. Demam Berdarah

Peningkatan suhu tubuh merupakan gejala umum demam berdarah pada anak-anak dan orang dewasa. Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium.

Rangkaian tes tersebut terdiri dari pemeriksaan darah lengkap, panel metabolik lengkap, tes antibodi untuk mendeteksi antibodi IgM dan IgG, serta tes molekuler untuk mendeteksi virus dengue.

3. Tuberkulosis (TBC)

Pemeriksaan tuberkulosis amat disarankan jika demam disertai batuk lebih dari tiga minggu atau keluarnya darah, nyeri dada, sesak napas, berkeringat pada malam hari, serta rasa lelah.

Selain tes darah, pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis tuberkulosis umumnya menggunakan tes sputum (dahak). Dokter akan mengambil sampel dahak pasien, lalu mengamatinya untuk mendeteksi keberadaan bakteri TBC.

Demam biasanya akan berangsur hilang dengan sendirinya. Namun, demam yang tinggi atau berlangsung terus-menerus bisa menandakan penyakit yang lebih serius.

Oleh karena itu, cek lab sering kali diperlukan agar dokter dapat memastikan penyebab demam dan menentukan penanganan yang tepat.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler