Network
GAYA HIDUP, OKE FLORES.com - Simak lima dampak buruk duduk terlalu lama bagi kesehatan, salah satunya meningkatkan risiko obesitas.
Sebagai pekerja yang banyak menghabiskan waktu di depan komputer atau laptop, kita sering duduk berjam-jam dalam satu waktu.
Baca Juga: Cek Fakta: Bagaimana Cara Mengatasi Flu yang Baru Mulai
Selain melemahkan otot dan persendian akibat kurang olahraga, duduk terlalu lama juga bisa memberikan efek negatif jangka panjang bagi tubuh.
Baca Juga: Berikut Tips Mengurangi Mata Minus Secara Ampuh
Tubuh yang terlalu lama berada dalam posisi duduk akan mulai memunculkan keluhan seperti sakit pinggang, cedera secara tiba-tiba, hingga gangguan tidur. Perlu diketahui, duduk terlalu lama hingga dalam jangka waktu beberapa jam mampu mengganggu kesehatan tubuh dan anggota gerak lainnya.
Berikut adalah lima efek bahaya duduk terlalu lama bagi kesehatan dan tubuh:
1. Meningkatkan risiko obesitas:
Berada dalam posisi duduk dengan jangka waktu yang tidak sebentar dapat membuat tubuh memiliki risiko obesitas lebih tinggi daripada orang yang banyak beraktivitas saat kerja saat Anda terlalu lama berada dalam posisi duduk, lemak yang tertimbun di daerah abdominal akan semakin muncul sehingga tubuh kesulitan membakar lemak.
Selain itu, intensitas duduk dalam waktu lama memicu kebiasaan ngemil atau makan yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memenuhi. Jika aktivitas duduk dalam jangka waktu lama tersebut terus terjadi tanpa adanya olahraga teratur, bukan tidak mungkin lingkar perut akan bertambah karena tidak adanya pembakaran lemak secara maksimal.
2. Melemahnya otot
Otot yang melemah juga bisa menjadi salah satu gangguan kesehatan yang muncul akibat aktivitas duduk dalam waktu lama tanpa melakukan gerakan lain seperti berdiri, berjalan, atau sekadar pemanasan.
Otot kaki yang jarang digerakkan karena berada dalam posisi duduk dalam waktu lama dapat berakibat pada atrofi otot yang membuat otot tersebut menjadi lemah. Selain itu, mobilitas alat gerak yang terus menerus berada dalam satu posisi dalam waktu lama dapat memicu cedera dan pengakuan otot saat beraktivitas.
3. Gangguan leher dan tulang belakang
Berada dalam posisi duduk terus menerus juga dapat meningkatkan risiko gangguan leher dan tulang belakang yang berfungsi mengatur postur tubuh posisi duduk sejatinya memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang, otot punggung dan juga bagian leher untuk terus mempertahankan posisi tersebut.
Tekanan yang berlebih pada tulang belakang juga mampu memberikan rasa tidak nyaman yang muncul di bagian cakram pinggang yang tentu akan memperburuk kesehatan Anda. Meski telah menggunakan kursi ergonomis yang telah disetting mengikuti bentuk tulang belakang manusia, ada baiknya tetap mengambil istirahat tiap 30 menit untuk merilekskan punggung Anda.
4. Gangguan kaki
Kaki yang jarang digerakkan saat posisi duduk juga dapat menjadi sumber masalah bagi kesehatan Anda di masa depan jika kaki jarang digerakkan dalam waktu lama, hal tersebut mampu menghambat sirkulasi darah di kaki yang membuat pergelangan kaki menjadi bengkak.
Tidak hanya itu, pergelangan kaki yang membengkak dapat mengakibatkan varises atau membesarnya pembuluh darah yang berpengaruh pada peredaran darah di alat gerak lainnya karena hal tersebut, mengurangi intensitas duduk dan melakukan aktivitas fisik dapat menjadi solusi jika pekerjaan menuntut dilakukan dengan posisi duduk dalam waktu lama.
5. Penurunan kemampuan otak
Masih berhubungan dengan peredaran darah, asupan darah dan oksigen ke otak akan menipis jika kita berada dalam posisi duduk yang terlalu lama karena darah yang banyak berkumpul di daerah kaki akibat gravitasi membuat pembuluh darah bekerja lebih ekstra untuk mengalirkannya ke daerah otak.
Kekurangan asupan oksigen bagi otak dapat membuat fungsi dan kerja tubuh menjadi lambat dan membuat Anda gampang lelah. Oleh karena itu, Anda harus menemukan cara untuk memasukkan gerakan atau aktivitas fisik di sela pekerjaan jika tidak ingin konsentrasi cepat buyar.
Demikian informasi lima efek bahaya duduk terlalu lama bagi kesehatan, salah satunya meningkatkan risiko obesitas pada tubuh.***
