5 Dampak Buruk Junk Food Bagi Kesehatan Anak, Salah Satunya Obesitas

- 26 Mei 2023, 10:02 WIB

GAYA HIDUP, OKE FLORES.com - Junk food atau makanan cepat saji dapat ditemukan di mana-mana. Rasanya yang lezat terkadang membuat banyak orang ketagihan, termasuk anak-anak. Fast food merupakan makanan berenergi tinggi karena tinggi lemak, gula dan garam. Sayangnya, makanan tersebut hanya mengandung sedikit nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, serat, dan protein. Membeli makanan cepat saji untuk menu utama anak-anak itu mudah karena Anda tidak perlu repot memasak. Namun tahukah Anda bahwa mengonsumsi junk food dapat berbahaya bagi kesehatan anak?

Baca Juga: Manfaat Daun Sirih Untuk Kesehatan Selain Mengobati Mimisan

Konsumsi junk food yang berlebihan pada anak karena menjadi orang tua meningkatkan risiko penyakit kronis dan masalah kesehatan mental. Untuk pemahaman yang lebih baik, bacalah pernyataan berikut tentang efek berbahaya dari makanan cepat saji bagi kesehatan anak.

Baca Juga: Cek Fakta!! Bahan Pengawet Sering Dianggap Buruk bagi Kesehatan

Junk food atau makanan cepat saji dapat dengan mudah ditemukan di mana pun. Rasanya yang enak kadang membuat banyak orang ketagihan, termasuk anak-anak. Makanan cepat saji adalah makanan yang kaya akan energi karena mengandung banyak lemak, gula, dan garam. Namun sayangnya makanan ini rendah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, serat, dan protein.

Membeli makanan cepat saji untuk menu andalan anak memang mudah karena tak perlu repot untuk memasaknya. Tapi tahukah mom bahwa konsumsi junk food bisa berakibat buruk untuk kesehatan anak?

Dampak dari terlalu banyak mengonsumsi junk food bagi anak adalah meningkatkan risiko penyakit kronis hingga kondisi mental. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan dampak buruk makanan siap saji bagi kesehatan anak di bawah ini : 


1. Mempengaruhi Kebiasaan Belajar



Makanan cepat saji dan makanan lain dengan kandungan gula tinggi menurunkan tingkat energi dan kemampuan berkonsentrasi secara signifikan. Hal ini karena junk food tidak mampu memberi nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehingga anak tidak mendapat energi cukup untuk beraktivitas. Energi dan kemampuan konsentrasi sangat penting untuk anak dalam masa sekolah, maka banyak mengonsumsi junk food bisa berpengaruh pada prestasinya di sekolah.

2. Risiko Obesitas



Studi menemukan konsumsi makanan cepat saji pada anak-anak dikaitkan dengan risiko obesitas tinggi. Hal ini karena anak-anak cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori, lemak, karbohidrat, dan gula tambahan dalam satu kali makan makanan cepat saji. Junk food yang mengandung kalori tinggi menyebabkan anak ketagihan untuk terus mengonsumsinya. Akibatnya, gula dan kalori berlebih yang dikonsumsi menyebabkan obesitas.

Halaman:

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: fimela


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x