Wajib Tahu!! Selama Musim Hujan, Demam Berdarah Paling Sering Intai Anak-anak

- 26 Mei 2023, 11:25 WIB

GAYA HIDUP, OKE FLORES.com - Dengan cuaca yang tidak menentu, masyarakat diharapkan mewaspadai berbagai kemungkinan penyakit, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Jika tidak ditangani dengan baik, DBD dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, antara lain pendarahan dalam, kerusakan organ, bahkan kematian.

Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Indonesia merupakan negara dengan jumlah kematian DBD tertinggi di dunia pada tahun 2022. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kematian akibat DBD adalah juga didominasi oleh anak usia 0 sampai 14 tahun.

Baca Juga: Cek Fakta!! Memajukan Kesetaraan Gender dengan Perawatan Kesehatan Perempuan yang Lebih Baik

Oleh karena itu, masyarakat diminta mewaspadai berbagai bahaya dan komplikasi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, brand obat nyamuk meluncurkan program pelatihan Kader Jumantik di 5 (lima) kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu Puskesmas Ciaw, Kantor Desa Tonjong, Kantor Desa Pasir Angin dan Puskesmas Ciseeng. dan Puskesmas Rumpin.

Baca Juga: Cek Fakta!! Efek Buruk Mandi Malam Bagi Kesehatan

Dalam program ini, kader Jumantik dilatih untuk memantau kemunculan dan perkembangan jentik nyamuk. Selain itu, masyarakat umum harus diberi tahu tentang bahaya dan kemungkinan pencegahan demam berdarah dengan 3M Plus yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).

PLUS adalah mencegah gigitan dan perkembangan nyamuk. Dalam mencegah gigitan dan perkembangan nyamuk, obat nyamuk mempunyai peran utama dalam hal tersebut. Selain dengan melakukan tindakan preventif dari munculnya jentik-jentik nyamuk, masyarakat juga perlu untuk membasmi nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab utama dari penyebaran DBD.



“Kegiatan pelatihan kader jumantik yang diprakarsai oleh HIT bersama Dinkes Kabupaten Bogor ini secara langsung telah membantu program pemerintah Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk menekan kasus demam berdarah yang cenderung meningkat, terutama di musim pancaroba. Para kader jumantik yang telah dilatih diharapkan dapat menyebarluaskan informasi terkait pencegahan demam berdarah ini kepada masyarakat secara luas dan secara rutin berkala melakukan pemantauan jentik di warganya, sehingga kasus demam berdarah dapat ditekan,” ujar dr. Intan Widayati, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.***

 

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x