Biasanya terjadi karena proses degenerasi (penuaan) dimana lensa mata secara alami mengalami kekeruhan, penebalan dan penurunan daya akomodasi. 2. Katarak Juvenil
Jenis katarak ini yang mengenai usia yang lebih muda yaitu diatas 1 tahun hingga 23 tahun. Katarak ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan normal lensa.
2. Katarak Kongenital
Terjadi kekeruhan pada lensa mata sejak lahir, biasanya disebabkan karena infeksi yang dialami oleh ibu saat masa kehamilan seperti toksoplasma, rubella, dan sebagainya.
Pada dasarnya, katarak bisa menyerang siapa pun di segala usia dari sejak lahir, anak-anak, dewasa muda dan lanjut usia. Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang berisiko tinggi terkena katarak.
3. Usia atau Penuaan
Bisa dikatakan bahwa usia merupakan faktor risiko yang paling utama untuk seseorang mengalami katarak, mengingat katarak adalah penyakit degeneratif. Artinya semakin bertambah usia, risiko terkena katarak menjadi semakin tinggi.
Katarak biasanya menyerang lansia di atas 50 tahun. Meskipun tidak menutup kemungkinan katarak juga dapat terjadi pada usia yang lebih muda.
4. Keturunan (Herediter)
Riwayat keluarga juga merupakan faktor risiko untuk mengalami katarak. Apabila seseorang memiliki riwayat keluarga yang mengalami katarak, maka ia juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami katarak.
5. Darah Tinggi (Hipertensi)