Network
Kemudian, dia menyarankan agar sesuatu yang dilakukan salah untuk jangan dijadikan beban pikiran. Lebih baik fokus untuk mencari solusi atas kesalahan tersebut sehingga dapat memperbaikinya.
Pris mengungkapkan terdapat berbagai cara untuk mendapatkan ketenangan dalam bepikir. Misalnya, meditasi dan journaling. Kedua hal ini dapat membantu seseorang untuk meredakan stres dan menenangkan pikiran sehingga bisa terhindar dari gejala depresi.
Cara berikutnya, lanjut Pris, bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi teknologi dan memberikan istirahat yang cukup pada tubuh. Menurutnya, pembatasan pada penggunaan teknologi dan porsi istirahat yang cukup dapat mengurangi stres dan bisa menjauhkan diri dari depresi.
Baca Juga: Sering Bikin Orang Salah Sangka, Berikut 4 Zodiak yang Terlalu Ramah dan Baik
Dia menuturkan, otak manusia membutuhkan istirahat sekira tujuh hingga delapan jam dalam sehari. Menurutnya, istirahat yang kurang bisa menyebabkan bertambahnya bobot badan dan menyebabkan penuaan pada kulit.
Pris berpendapat membebaskan diri sejenak dari penggunaan teknologi bisa membantu memperbaiki kualitas tidur dan fungsi kerja otak. Sebab, konsumsi berlebihan pada teknologi berpotensi menyebabkan timbulnya masalah psikologis seperti depresi.
"Kesehatan fisikmu juga dapat terganggu dengan mengalami masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan ketegangan leher. Jadi, dari pada menggunakan gadget sebelum tidur, ada baiknya kamu menulis journaling atau melakukan kegiatan mindfulness lainnya," tutur Pris.
Berkumpul bersama para sahabat, kata Pris, dapat menjadi salah satunya menghilangkan stres dan terhindar dari depresi. Di sisi lain, sahabat juga bisa membantu beberapa pekerjaan agar lebih terasa ringat ketika dikerjakan.
Menurut Pris, pertolongan, canda tawa, dan perhatian dari orang-orang terdekat dipercaya dapat meminimalisir kecemasan maupun overthinking.
Dia menambahkan, mengobrol atau berwisata bersama teman bisa membantu menyeimbangkan hormon oksitosin sehingga dapat mengurangi stres dan cemas.
