WASPADA! Sering Menahan Kencing? Ini Lima Resiko yang Akan Dialami

OKE FLORES.COM - Kebiasaan menahan kencing mungkin terlihat sepele, tetapi sebenarnya dapat berdampak serius pada kesehatan kita.

Banyak orang seringkali mengabaikan dorongan untuk buang air kecil karena kesibukan atau situasi yang tidak memungkinkan, tanpa menyadari bahwa tindakan ini dapat memiliki konsekuensi negatif bagi tubuh.

Baca Juga: Intip Ide Lucu Lomba HUT RI untuk Emak-Emak

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima resiko yang mungkin akan Anda alami jika sering menahan kencing seperti yang dilansir dari Pikiran-rakyat.com, Senin, 7 Agustus 2023:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK): Salah satu resiko utama dari sering menahan kencing adalah peningkatan risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK). Saat kita menahan kencing, bakteri yang ada dalam urine dapat berkumpul dan berkembang biak dalam kandung kemih, menyebabkan infeksi. ISK dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil, perasaan tidak nyaman, bahkan demam. Jika tidak diobati, ISK dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

2. Kandung Kemih Hipersensitif: Kebiasaan menahan kencing secara berulang juga dapat menyebabkan kandung kemih menjadi hipersensitif. Kandung kemih yang sering diisi terlalu penuh dapat menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan seringnya buang air kecil dan perasaan tidak nyaman yang terus-menerus.

3. Batu Ginjal: Menahan kencing dapat mengakibatkan urine terkonsentrasi, yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Urine yang terlalu kental dapat menyebabkan garam dan mineral mengendap dan membentuk batu di dalam ginjal atau saluran kemih. Batu ginjal dapat sangat menyakitkan dan memerlukan perawatan medis yang serius.

4. Gangguan Fungsi Ginjal: Menahan kencing secara teratur juga dapat berdampak buruk pada fungsi ginjal. Ginjal berperan penting dalam menyaring racun dan limbah dari darah. Jika urine yang mengandung racun dan limbah terkumpul dalam waktu lama karena menahan kencing, ini dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.