Gangguan Saraf: Cedera atau gangguan pada sistem saraf dapat menghasilkan nyeri kronis, seperti nyeri neuralgia.
Kerusakan Jaringan: Jaringan tubuh yang mengalami kerusakan atau peradangan kronis, seperti gastritis atau penyakit radang usus, dapat menyebabkan nyeri yang berlangsung lama.
Faktor Psikologis: Stres kronis, kecemasan, dan depresi dapat memperburuk nyeri kronis atau menjadi penyebabnya.
Mengapa Kita Harus Waspada?
Nyeri kronis bukan hanya masalah kesehatan fisik; itu juga dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang. Beberapa dampak negatif dari nyeri kronis meliputi:
-
Penurunan Kualitas Hidup: Orang dengan nyeri kronis sering mengalami penurunan kualitas hidup karena keterbatasan fisik, gangguan tidur, dan gangguan emosi.
-
Keterbatasan Aktivitas: Nyeri kronis dapat menghambat kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk bekerja, berolahraga, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
-
Isolasi Sosial: Karena nyeri kronis dapat menjadi suatu beban emosional, individu yang mengalaminya mungkin cenderung menghindari interaksi sosial, yang bisa menyebabkan isolasi dan depresi.
-
Penggunaan Obat Berlebihan: Untuk meredakan nyeri, seseorang mungkin mengonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit secara berlebihan, yang bisa memiliki efek samping yang berbahaya.
Cara Pencegahan Nyeri Kronis
Meskipun beberapa kasus nyeri kronis mungkin tidak dapat dihindari sepenuhnya, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya nyeri kronis:
-
Pertahankan Gaya Hidup Sehat: Makan dengan seimbang, rajin berolahraga, dan cukup istirahat adalah kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat. Ini dapat membantu mengurangi risiko beberapa penyakit yang dapat menyebabkan nyeri kronis.