Bahaya Gangguan Kesehatan dan Kualitas Tidur Saat Bermain HP Sebelum Tidur

 

OKE FLORES.COM - Ponsel pintar (HP) telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern kita karena mereka tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga memberikan akses ke berbagai jenis hiburan dan informasi.

Namun, telah terbukti bahwa bermain HP sebelum tidur berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas tidur. Bahaya bermain HP sebelum tidur dan mengapa kita harus menghindari kebiasaan ini akan dibahas dalam artikel ini.

1. Cahaya Biru dan Gangguan Ritme Sirkadian

Melansir Pikiran-Rakyat.com, Senin, 2 Oktober 2023, cahaya biru yang intens yang dihasilkan oleh ponsel pintar dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang mengatur ritme sirkadian kita. Paparan cahaya biru ini sebelum tidur dapat membingungkan sinyal tubuh kita dan membuat kita sulit tidur. Ini juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang lebih dalam, seperti insomnia.

Baca Juga: Turun Berat Badan Hingga 18 Kg Hanya dalam Waktu 3 Bulan, Berikut Ini Tipsnya!!

2. Gangguan Kualitas Tidur

Bermain HP sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur kita. Aktivitas seperti mengecek media sosial, bermain game, atau menonton video dapat merangsang pikiran kita dan membuat kita sulit untuk merasa tenang dan rileks menjelang tidur. Gangguan ini dapat mengarah pada tidur yang tidak nyenyak dan bangun tidur yang merasa lelah.

3. Penundaan Tidur

Bermain HP sebelum tidur sering kali membuat kita terjebak dalam waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Kita mungkin tidak menyadari berapa lama waktu yang telah kita habiskan di depan layar ponsel. Ini dapat mengakibatkan penundaan tidur yang signifikan, mengganggu pola tidur yang teratur dan mempersingkat waktu tidur kita secara keseluruhan.

4. Gangguan Kesehatan Mental

Bermain HP sebelum tidur, terutama jika melibatkan interaksi yang intens di media sosial atau paparan konten yang tidak sehat, dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental kita. Kita mungkin merasa tertekan, cemas, atau tidak puas dengan diri sendiri setelah terlibat dalam perbandingan sosial atau konten yang memicu emosi negatif.