PENTING UNTUK DIKETAHUI!! Mitos atau Fakta Hepatitis B Menular Melalui Keringat Tubuh

- 4 Desember 2023, 20:30 WIB
Foto : Keringat / PENTING UNTUK DIKETAHUI!! Mitos atau Fakta Hepatitis B Menular Melalui Keringat Tubuh
Foto : Keringat / PENTING UNTUK DIKETAHUI!! Mitos atau Fakta Hepatitis B Menular Melalui Keringat Tubuh /

OKE FLORES.COM - Hepatitis B menjadi penyakit yang menyerang hati dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti sirosis hati dan kanker hati. Penyakit ini umumnya diketahui menular melalui darah, cairan tubuh, dan kontak seksual dengan individu yang terinfeksi.

Namun, seringkali muncul pertanyaan apakah hepatitis B juga dapat menular melalui keringat tubuh. Artikel ini akan membahas mitos atau fakta mengenai penularan hepatitis B melalui keringat.

Hepatitis B: Penularan Umum

Baca Juga: TERBARU!! 10 Minuman yang Wajib Dicoba Terbukti Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi

Sebelum kita menjelajahi mitos atau fakta mengenai penularan melalui keringat, penting untuk memahami cara umum penyebaran hepatitis B. Virus ini dapat ditemukan dalam darah dan cairan tubuh lainnya seperti air liur, air mata, air seni, sperma, dan cairan vagina dari individu yang terinfeksi.

Kontak langsung dengan cairan-cairan tersebut merupakan jalur utama penularan hepatitis B, seperti melalui transfusi darah, penggunaan jarum bersama, atau hubungan seksual tanpa pengaman.

Mitos atau Fakta? Penularan Hepatitis B melalui Keringat:

  1. Mitos: Hepatitis B Menular melalui Keringat Tubuh. Beberapa orang mungkin percaya bahwa keringat tubuh dapat menjadi media penularan hepatitis B. Namun, fakta ilmiah menunjukkan sebaliknya. Keringat tubuh tidak mengandung jumlah virus hepatitis B yang cukup untuk menyebabkan infeksi. Virus hepatitis B membutuhkan akses langsung ke dalam darah atau membran mukosa untuk dapat menyebar.

  2. Fakta: Penularan Hepatitis B Terutama melalui Cairan Tubuh yang Terinfeksi. Penularan hepatitis B terutama terjadi melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi. Kontak dengan darah terinfeksi, seperti melalui jarum bekas pakai atau transfusi darah yang tidak aman, adalah salah satu risiko utama. Selain itu, hubungan seksual tanpa pengaman dengan individu yang terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan virus.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hello Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x