Faktor Psikologi yang Melatarbelakangi Perselingkuhan: Menelusuri Aspek yang Mendasarinya

OKE FLORES.COM - Perselingkuhan seringkali menjadi gejala kompleks yang tidak hanya melibatkan faktor-faktor eksternal, tetapi juga keterlibatan psikologis yang mendalam pada individu yang terlibat.

Faktor-faktor psikologi ini sering kali menjadi pendorong utama di balik tindakan tersebut.

Berikut adalah beberapa faktor psikologi yang menjadi alasan di balik perselingkuhan:

1. Ketidakpuasan dalam Hubungan

Ketidakpuasan dalam hubungan yang ada bisa menjadi pemicu perselingkuhan. Rasa tidak terpenuhi secara emosional, fisik, atau bahkan dalam hal komunikasi dapat mendorong seseorang untuk mencari kepuasan di luar hubungan mereka saat ini.

2. Kurangnya Kecocokan Emosional

Ketika seseorang merasa tidak terhubung secara emosional dengan pasangannya, mereka mungkin mencari orang lain yang dapat memenuhi kebutuhan emosional mereka. Rasa dekat dan pengertian yang hilang dalam hubungan saat ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pengganti.

3. Kebutuhan Akan Pengakuan atau Perhatian

Beberapa individu melakukan perselingkuhan karena merasa diabaikan atau tidak mendapatkan cukup perhatian dari pasangan mereka. Kehadiran orang lain yang memberikan perhatian atau pengakuan bisa menjadi daya tarik yang kuat.

4. Masalah Internal Individu

Perselingkuhan juga bisa disebabkan oleh masalah internal, seperti rendahnya rasa percaya diri atau kebutuhan akan validasi diri. Seseorang mungkin mencari pengakuan atau perasaan dihargai melalui hubungan di luar yang sudah ada.

5. Ketidakmatangan Emosional

Ketidakmampuan untuk menangani konflik atau ketidakpuasan secara dewasa dalam hubungan dapat mengarah pada perilaku perselingkuhan. Orang mungkin cenderung mencari solusi sementara atau pelarian daripada menghadapi masalah yang sebenarnya.

6. Dorongan Seksual

Meskipun tidak selalu menjadi satu-satunya faktor, dorongan seksual yang kuat juga dapat mendorong seseorang untuk berselingkuh. Rasa ingin eksplorasi atau kepuasan seksual yang tidak terpenuhi dalam hubungan dapat menjadi pemicu.