Ketahui Perbedaan Flu dan Pilek, Jangan Sampai Tertukar

- 17 Januari 2024, 08:45 WIB
Foto: Ketahui Perbedaan Flu dan Pilek, Jangan Sampai Tertukar
Foto: Ketahui Perbedaan Flu dan Pilek, Jangan Sampai Tertukar /Polina

 

OKE FLORES.COM - Pilek dan flu (influenza) seringkali dianggap sama, namun keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Meskipun gejalanya serupa, pemahaman perbedaan antara pilek dan flu penting untuk pengelolaan yang tepat.

Mengutip Berbagai Sumber, Rabu 17 Januari 2024, artikel ini akan menjelaskan karakteristik masing-masing penyakit, serta memberikan informasi tentang cara mencegah dan mengatasi keduanya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Influenza: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

  1. Penyebab dan Agresivitas Virus:

    • Pilek:
      • Pilek umumnya disebabkan oleh berbagai jenis virus, seperti rhinovirus. Virus-virus ini biasanya lebih ringan dan tidak begitu agresif.
    • Flu:
      • Influenza disebabkan oleh virus influenza, yang memiliki beberapa tipe dan subtipenya. Virus ini cenderung lebih agresif dan dapat menyebabkan komplikasi serius.
  2. Gejala Umum:

    • Pilek:
      • Hidung tersumbat atau berair.
      • Bersin-bersin.
      • Batuk ringan.
      • Sedikit peningkatan suhu tubuh.
    • Flu:
      • Demam yang tinggi.
      • Pilek yang parah atau hidung tersumbat.
      • Batuk kering atau berdahak.
      • Sakit otot dan sendi.
      • Kepala terasa berat.
      • Kelelahan yang berat.
  3. Onset dan Durasi:

    • Pilek:
      • Gejala pilek muncul secara bertahap dan biasanya ringan. Durasi gejala umumnya pendek, sekitar 1-2 minggu.
    • Flu:
      • Flu muncul secara mendadak dan gejalanya seringkali lebih parah. Durasi gejala dapat berlangsung lebih lama, terutama pada individu yang rentan.
  4. Komplikasi Potensial:

    • Pilek:
      • Biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius, meskipun pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek dapat menjadi lebih berisiko.
    • Flu:
      • Dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti anak-anak kecil, orang tua, dan individu dengan kondisi medis kronis.
  5. Pencegahan dan Pengobatan:

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x