Misalnya, puasa intermittent yang melibatkan periode makan dan puasa secara bergantian dapat menjadi pilihan yang lebih cocok bagi beberapa orang.
Baca Juga: Menggoda Lidah dengan Kue Lidah Kucing Coklat Premium
4. Perhatikan Kebutuhan Nutrisi:
Meskipun sedang berpuasa, penting untuk memastikan bahwa tubuh tetap mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan.
Ini dapat melibatkan perencanaan makanan yang cermat atau penggunaan suplemen jika diperlukan.
5. Monitoring Proses Pemulihan:
Selama periode puasa, penting untuk terus memantau progres pemulihan dari stroke.
Jika terjadi perubahan yang signifikan dalam kondisi kesehatan, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Puasa dapat menjadi strategi tambahan yang berpotensi bermanfaat dalam pengelolaan dan pencegahan stroke.
Dengan efeknya yang meliputi peningkatan proses rekonsiliasi sel otak, penurunan risiko penyakit kardiovaskular, penurunan inflamasi, dan peningkatan fungsi kognitif, puasa dapat menjadi komponen penting dalam perawatan holistik bagi penderita stroke.