Margarita Simonyan Diduga Jadi Target Pembunuhan oleh Ukraina

- 17 Juli 2023, 08:48 WIB
foto: Jurnalis Rusia, Margarita Simonyan.
foto: Jurnalis Rusia, Margarita Simonyan. /Reuters/Maxim Shemetov/

Sebelum menjadi wartawan terkemuka Rusia, dia dikenal sebagai reporter yang pernah meliput beberapa peristiwa penting di Rusia. Dia melaporkan Perang Chechnya Kedua serta banjir besar di wilayah Krasnodar.

Pada 2002, Simonyan menjadi penulis berita lokal untuk saluran televisi nasional Rusia, Rossiya. Dia meliput krisis sandera di sekolah Beslan pada tahun 2004.

Sebagai salah satu reporter pertama yang tiba di tempat kejadian, dia menyaksikan tragedi mengerikan di mana 334 orang tewas, termasuk 186 anak-anak.

Pengalaman tersebut sangat traumatis baginya, dan ia mengungkapkan bahwa itu adalah hal terburuk yang pernah dialaminya. Dia bahkan sering menangis saat mencoba menulis tentang kejadian tersebut.

Setelah itu, Simonyan pindah ke Moskow dan bergabung dengan kelompok wartawan Kremlin Rusia. Hal ini menunjukkan peran dan koneksi politiknya semakin meluas, termasuk dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Simonyan telah menjadi pendukung kuat kebijakan Vladimir Putin dan seringkali mengambil sikap yang kontroversial dalam pekerjaannya sebagai jurnalis.

Sikap kontroversi ini terlihat ketika pada 2022 dan 2023, saat ia dikenai sanksi oleh Uni Eropa, Inggris Raya, dan negara-negara lain atas peran sentralnya dalam propaganda negara sebelum dan selama invasi Rusia ke Ukraina.

Ia dikenal karena keberaniannya dalam menyampaikan pandangan dan melaporkan berita dengan gaya yang tegas.

Simonyan kerap menentang dominasi jurnalis media Barat dalam mengendalikan narasi global dan memperjuangkan keberagaman sudut pandang terkait pemberitaan.

Sebagai pemimpin redaksi, Simonyan memiliki peran penting dalam membentuk arah dan menentukan isi program-program berita.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah