Dokter Temukan Cacing Misterius di dalam Otak Seorang Wanita di Australia

- 30 Agustus 2023, 13:43 WIB
Foto: Dokter Temukan Cacing Misterius di dalam Otak Seorang Wanita di Australia
Foto: Dokter Temukan Cacing Misterius di dalam Otak Seorang Wanita di Australia /

 

OKE FLORES.com - Wanita Inggris berusia 64 tahun yang tinggal di New South Wales, Australia ini punya pengalaman unik. Bahkan, parasit cacing gelang sepanjang 8 cm itu berhasil dikeluarkan dari otaknya.

SkyNews pada Selasa 29 Agustus 2023 mengungkap, kejadian tersebut bermula saat wanita tersebut mengalami sakit perut dan diare selama tiga minggu. Penyakit tersebut disusul batuk kering dan keringat malam pada Januari 2021.
 
Namun, pada tahun 2022, simbol tersebut terlupakan dan mengalami depresi. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit di Canberra untuk evaluasi lebih lanjut.
 
 
MRI otaknya menunjukkan cacing bergerak, sejenis cacing gelang parasit, hidup di lesi di lobus frontal kanan otaknya. Selama bekerja, Dr. Hari Priya Bandi menggunakan kekuatan medis untuk menghilangkan hal-hal yang tidak diketahui dari otak.

"Yang mengejutkan saya, ada garis merah linier yang bergoyang. Kami bisa melihatnya bergerak!" kata Dokter Bedah Saraf Dr. Hari Priya Bandi, usai mengangkat cacing berukuran 80 mm (8 sentimeter) dan berdiameter 1 mm, dilansir dari rri.co.id, Rabu 30 Agustus 2023.

"(Itu) mengejutkan bagi kami dan bukan hal yang biasa kami lakukan ketika kami melakukan operasi terencana seperti itu. Tapi (itu) adalah jawaban buat wanita yang telah menderita begitu lama," katanya.

Baca Juga:  Langgar Batas Wilayah, 29 Nelayan Aceh Timur Ditangkap Keamanan Laut Thailand

Setelah dikeluarkan, cacing tersebut diperiksa oleh spesialis penyakit menular dan dokter hewan. Mereka bilang itu lingkaran atau lingkaran.

Cacing tersebut kemudian diangkut ke Organisasi Penelitian dan Ilmiah Persemakmuran (CSIRO) di Canberra. Sedangkan cacing tersebut masih hidup dan bergerak meski sudah tiga hari berlalu.
 
Cacing tersebut dibedah untuk identifikasi genetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacing tersebut teridentifikasi sebagai larva ketiga dari spesies nematoda Ophidascaris robertsi.
 
Biasanya cacing ini hidup di saluran pencernaan ular piton karpet di negara bagian New South Wales, Australia. Pakar medis menduga wanita tersebut tidak sengaja menelan telur cacing.
 
Telurnya dapat ditemukan pada rumput yang dimakan dan terkontaminasi bisa ular. Namun penyebabnya belum dapat ditentukan.
 
Setelah menyebar ke seluruh tubuhnya, dokter yakin larva tersebut memulai perjalanannya ke otaknya. Hal ini mungkin disebabkan oleh obat-obatan yang diminumnya, yang melemahkan sistem kekebalan tubuhnya.
 
Prosedur medis selanjutnya menunjukkan tidak adanya cacing tambahan yang berada di dalam tubuhnya. Setengah tahun setelah operasi, sifat pelupa dan depresi wanita tersebut menunjukkan tanda-tanda perbaikan. 

Namun, hal tersebut tetap bertahan hingga batas-batas tertentu. Pakar medis menekankan pentingnya pemantauan berkelanjutan. 

Ini karena penelitian pada tikus menunjukkan telur cacing dapat bertahan di dalam tubuh selama lebih dari empat tahun. Mereka menambahkan cacing tersebut belum pernah ditemukan di otak spesies mana pun sebelumnya.

Para petugas medis mengatakan meskipun cacing tersebut hanya ditemukan di Australia, ada spesies serupa di belahan dunia lain. Sehingga, ini menunjukkan adanya potensi kejadian lebih lanjut di masa depan.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x