Miris! Lima Tahun Agas Andreas Pimpin Manggarai Timur, Warga Masih Nikmati Air Sungai yang Keruh

23 April 2023, 10:48 WIB

BORONG, OKE FLORES.com - Setiap hari, puluhan warga kota Borong, kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa turun ke kali Wae Bobo untuk mandi dan cuci pakaian. Bahkan untuk berkumur dan sikat gigi pun mereka memanfaatkan air kotor tersebut.

Air kali itu yang pada musim hujan selalu keruh itu, menjadi satu-satunya pilihan warga.

Pasalnya, air kran milik Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) milik pemerintah Manggarai Timur, sering macet.

Baca Juga: Habiskan Ratusan Miliar! Jalanan Kayak Kubangan Kerbau Diperbaiki Gubernur Lampung

Di sungai yang membelah Kota Borong itu, setiap hari warga mandi dan cuci pakaian berdampingan dengan sampah, ternak dan kendaraan yang sedang dicuci.

Agnes Moce, salah seorang ibu mengatakan, air kran milik BLUD-SPAM Manggarai Timur yang dipasang di rumah-rumah warga, selama ini mengalir satu hingga dua kali seminggu.

Fenomena itu, lanjutnya, membuat mereka terpaksa harus mandi dan cuci pakaian di Kali Wae Bobo yang kotor.

Baca Juga: Salah Data dan Bahasa Jokowi Permalukan Indonesia di Forum Dunia, Begini Kata Dosen UNJ

“Air kran yang keluar satu-dua kali seminggu itu tidak cukup untuk penuhi kebutuhan air di rumah,” kata Agnes ketika ditemui OKE FLORES.com di kali Wae Bobo, Sabtu, 23 April 2023.

Warga berharap agar ke depan, BLUD-SPAM Manggarai Timur bisa mengelolah jasa penyediaan bersih dengan baik, sehingga bisa memuaskan pelanggan.

Luput dari Perhatian Pemerintah, Warga Desa Bea Ngencung Ambil Air Keruh di Kali.

Baca Juga: Diserang KKB Kopasus Kocar-Kacir, Pengamat Militer Menduga Ada Keterlibatan Pasukan Asing

Selain warga di pusat ibu kota, hal yang sama juga di rasakan Warga Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT kesulitan mendapatkan air bersih.

Puluhan tahun warga di Desa Bea Ngencung susah mendapatkan air bersih untuk minum, masak, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Untuk mendapatkan air, warga mesti mengambil air di kali Wae Musur yang letaknya sekitar 2 kilometer dari desa itu.

Dari dulu kami di sini susah dapat air bersih untuk keperluan rumah tangga. Kami harus ambil air di kali Wae Musur. Kami ambil air di kali itu jalan kaki kurang lebih 2 kilometer," ujar Harpin, salah seorang warga Desa Bea Ngencung kepada OKE FLORES.com, melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Ogah Jadi Cawapres Ganjar, Prabowo:'Partai saya mencalonkan saya sebagai presiden juga'

Disampaikannya, sudah puluhan tahun warga di desa itu mengalami kesulitan air bersih.

Kalau musim hujan kami tampung air hujan. Tetapi begitu masuk musim kemarau, kami sengsara lagi. Itu tadi, satu-satunya sumber air ada di kali Wae Musur. Kalau pun airnya keruh, ya, kami mau konsumsi apalagi," ungkap dia.

Dirinya berharap, kepada pemerintah Kabupaten Manggarai Timur agar memperhatikan derita yang melanda warga desa Bea Ngencung.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Tuangkan Nasi Putih ke Piring Prabowo Subianto, Netizen: 'Calon walkot Depok lagi melayani'

"Warga di sini ingin menikmati air minum bersih seperti orang di desa lain di republik ini. Semoga pemerintah mendengar jeritan kami dari desa Bea Ngencung," ungkapnya.***

 

 

Editor: Paulus Adekantari

Tags

Terkini

Terpopuler