Luka Saraf David Ozora Permanen

21 Juli 2023, 11:04 WIB
Ayah David Ozora dalam sidang perkara penganiayaan terhadap putranya. /Antara/Fauzan/

OKEFLORES.com - Dokter Yeremia Tatang yang merawat David Ozora selama di Rumah Sakit Mayapada hadir menjadi saksi untuk terdakwa Mario Dandy & Shane Lukas, pada PN Jakarta Selatan dalam Kamis, 20 Juli 2023 kemarin.

Sang dokter membicarakan bahwa David Ozora mengalami luka pada saraf otak yg bersifat permanen, buntut penganiayaan yg dilakukan Mario Dandy.

Dokter Tatang membicarakan masih ada bercak putih pada saraf penting dalam otak.

Baca Juga: Anggota Dewan Memainkan Game Saat Menghadiri Rapat Paripurna Raperda

Dokter Tatang membicarakan apabila bercak putih yg terdapat pada otak David Ozora bisa mengecil. Kendati demikian, hal itu tidak akan bisa hilang & akan membekas selamanya.

“Setelah di MRI (Magnetic Resonance Imaging) beberapa minggu, ada bercak putih, tepatnya di jembatan otak (corpus callosum) yang menghubungkan otak kiri dan kanan yang bersifat permanen,” ujar Dokter Tatang, Pikiran-Rakyat.com Jumat 21 Juli 2023.

Sang dokter menyebut jika proses pemulihan setiap pasien berbeda-beda. Namun dia menyebut cedera yang dialami David menyisakan bekas luka dan tidak bisa pulih 100 persen.

“Respon setiap orang dalam pemulihan kesehatan memang berbeda-beda. Saya belum bisa memastikan tingkat maksimal kesembuhan David,” kata sang dokter.

Saat ini David masih dalam pemantauan tim dokter dari Rumah Sakit Mayapada, termasuk dokter Tatang.

Kondisi fisik David disebut berangsur pulih, termasuk sudah bisa berjalan, namun saat berjalan David sering oleng ke kiri.

Selain itu, kondisi psikis David disebut masih butuh perhatian lebih. Pasalnya aspek emosi dan Bahasa dinyatakan belum pulih.

David tiba di rumah sakit dalam kondisi koma

Dokter Tatang mengungkapkan bahwa David dibawa ke Rumah Sakit Mayapada dalam kondisi koma, dengan tingkat Glasgow coma scale (GCS) berada di angka 3.

Sang dokter mengungkapkan kondisi tersebut menunjukkan respons tubuh David dalam kondisi terendah.

Pihak dokter yang berada di UGD RS Mayapada disebut sudah memberikan rangsangan bagi David, namun hal itu tak membuahkan hasil, dan korban penganiayaan tersebut tetap tidak merespons.

Dokter Tatang mengaku sempat khawatir karena tidak ada tanda-tanda pendarahan di otak David.

Maka hal itu menjadi lebih berbahaya karena menunjukkan tanda bahwa David justru mengalammi kondisi yang mengkawatirkan.

Dokter Tatang pun menyebut David mengalami Diffuse Axonal Injury.

Dokter Tatang menyebut pasien Diffuse Axonal Injury bisa meninggal jika tak memberi respons obat yang diberi.

Beruntung tubuh David masih mau merespons salah satu obat yang diberikan dokter, setelah obat lainnya tak membuahkan hasil.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler