Ratusan Warga Kampung Inggris 'Geruduk' Kantor Desa Tulungrejo - Pare

4 November 2023, 09:52 WIB
/

KEDIRI, OKE FLORES.COM - Demonstrasi tolak pembangunan trotoar warga Desa Tulungrejo Pare akhirnya benar-benar pecah pada pukul 14.30 WIB.

Aksi massa diawali long march dari Jalan Lamtana menuju kediaman Muhammad Kalend Osen di Jalan Anyelir disertai orasi penolakan pembangunan trotoar di ruas Jalan Lamtana.

Setibanya di rumah sang perintis Kampung Inggris (Muhammad Kalend Osen) konsentrasi massa semakin menyemut (Jumat, 3 November 2023)

Baca Juga: Inilah Karakter Zodiak Elemen Api Ketika Jatuh Cinta: Aries, Leo, dan Sagitarius

Pada kesempatan itu pemilik Lembaga Basic English Course (BEC) mengatakan, "Kita ini bukan saja berdemo tapi bertukar pikiran. Kita tidak bermusuhan dengan siapapun tetapi kita berteman harus dengan benar."

"Saat ini saya hanya menitipkan pesan untuk para penguasa, tokoh pemerintah baik daerah maupun pusat, bahwa kita semua ini akan mati. Untuk itu kita harus berbuat baik kepada masyarakat, "tandas Muhammad Kalend Osen.

Tepat pukul 15.30 WIB massa bergerak secara perlahan menuju Kantor Desa Tulungrejo dengan membentangkan spanduk tuntutan masyarakat yang salah satunya meminta proyek pembangunan trotoar di Jalan Anyelir dihentikan dan segera dibongkar. Massa yang melakukan aksi damai merupakan aliansi warga Jalan Lamtana, Jalan Anyelir dan PKL terus meneriakan yel-yel 'bongkar trotoar.'

Baca Juga: Siapa yang Pertama Kali Mencuatkan Logo Semangka Sebagai Dukungan Untuk Palestina? Berikut Penjelasannya!

Setibanya di Kantor Desa Tulungrejo, massa meminta menemui Matnurkasan sang kepala desa. Lima perwakilan demonstran yang diperbolehkan masuk diantaranya, Eka Wahyudi, Sukamto, Ahmad Lubis, Bonita Candra Dewi dan Dwi Susanto.

Sukamto sempat meminta Kades Tulungrejo untuk membaca surat tuntutan warga. Namun dijawab, "Intinya saya akan sampaikan surat tuntutan ini ke MasBup (Bupati Kediri-Red) apa adanya, tindaklanjutnya MasBup mengirim ke saya atau ke njenenengan, monggo," ucapnya.

Kemudian Eka sempat menegaskan kepada Matnurkasan agar trotoar itu dibongkar dan Sukamto sang Korlap meminta kepala desa menandatangani surat tuntutan namun Matnurkasan menolak.

Dirinya beralasan belum tentu menyetujui tuntutan yang diharapkan. Selain itu Bonita Candra Dewi perwakilan salah satu demonstran mengatakan, "Pak Kades adalah jembatan kami, insyaallah kami percaya."

Situasi kembali tegang saat Eka mempertanyakan apakah aparat desa sering mengontrol pelaksanaan proyek tersebut. Matnurkasan membela diri dengan mengatakan ia telah menerjunkan perangkatnya ke lokasi proyek. "Kita tidak perlu berdebat disini nggih," timpalnya.

Demonstrasi yang terjadi kemarin sore, Jumat 3 November 2023 di Kantor Desa Tulungrejo merupakan antiklimaks keresahan sosial akibat pelaksanaan pembangunan proyek instruktur (trotoarnisasi) kawasan KAMPUNG INGGRIS yang masuk dalam wilayah dua desa, Pelem dan Tulungrejo di Kecamatan Pare.

Menurut pengakuan beberapa Ketua RT dan RW dalam sosialisasi rencana pelaksanaan proyek tidak disebutkan secara lengkap spesifikasi trotoar. Alhasil ketika trotoar dibangun masyarakat terhenyak, karena akses masuk rumah menjadi sulit, pengguna jalan sulit berpapasan dan semakin membahayakan, dan mulai melemahkan perekonomian khususnya warga Jalan Anyelir dan Jalan Lamtana karena sulitnya parkir.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler