OKE FLORES.COM - Menurut Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rahayu Saraswati, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), pihaknya akan mendukung penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. Program kerja Prabowo-Gibran dalam Asta Cita mencakup komitmen ini.
Sara menyatakan bahwa dia ingin membuat masyarakat yang adil dan inklusif.
Sara menyatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa 12 Desember 2023, bahwa negara memainkan peran penting dalam penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Nahas, Ayah Banting Anak Kandung Hingga Tewas di Jakarta Utara
Ia menyatakan bahwa pemerintah harus menghentikan diskriminasi gender dengan mendukung kebijakan dan program yang melindungi hak-hak perempuan dan penyandang disabilitas, seperti akses ke pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik.
"Pemerintah juga perlu lebih intensif dalam memberikan perlindungan yang cukup untuk menjaga tumbuh-kembangnya anak, termasuk kecukupan gizi," ucapnya, dikutip AntaraNews, Jumat 15 Desember 2023.
Dia berpendapat bahwa semua warga negara memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan memperoleh keuntungan. Prabowo-Gibran telah berkomitmen untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang pendidikan dan kesehatan, dengan mempertimbangkan inklusi perempuan dan penyandang disabilitas.
"Ini ada dalam Asta Cita keempat. Salah satu yang kami dorong adalah mempercepat penerbitan peraturan pemerintah yang belum lengkap, petunjuk pelaksana (juklak), dan petunjuk teknis (juknis) dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas," jelasnya.
Baca Juga: Polri Bongkar Sindikat Judi Bola SBOTOP, Servernya Berada di Filipina
Sara juga menyatakan bahwa Prabowo-Gibran mendorong untuk meningkatkan dan memperluas program peningkatan kesadaran publik untuk menghindari diskriminasi dan merendahkan penyandang disabilitas.
"Kami juga mendorong pembangunan infrastruktur yang ramah bagi warga penyandang disabilitas, terutama untuk fasilitas-fasilitas umum, perluasan program pendidikan formal maupun non-formal yang bersifat inklusif, aplikatif, dan humanis agar segenap potensi diri setiap individu penyandang disabilitas dapat dikembangkan," tuturnya.
Sara juga menegaskan betapa pentingnya untuk meningkatkan dan memperluas akses penyandang disabilitas ke layanan pendidikan, pekerjaan, kesehatan, transportasi, informasi, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam politik dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
"Kami akan mendorong perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN untuk memberikan kuota lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Perlu ada program-program perlindungan kelompok difabel dari berbagai macam bentuk stereotipe, pelecehan, kekerasan juga kami dorong," pungkasnya.***