Maju Sebagai Cawabub NTT, Sebastian Salang: ”Jika Golkar tidak Merestui saya tetap Maju dari Partai Lain”

1 Februari 2024, 13:12 WIB
Sebastian Salang /

OKE FLORES.COM - Wakil Sekretasis Jenderal Dewan Pimpinan Pusat padtai Golkar Sebastian Salang, bakal maju sebagai Calon Wakil Gubernur (cawagub) Provinsi NTT tahun 2024 meski tak restu dari Partai.

"Memang saat ini Melki Laka Lena selaku ketua DPD 1 Golkar punya niat untuk menjadi calon gubernur NTT. Tetapi saya juga punya peluang, namun semua akan patuh pada keputusan partai. Namun kalau saya didukung partai lain saya akan keluar dan siap maju meskipun tidak dari Golkar," kata dia.

Disampaikannya bahwa, meski tak dapat restu dari Partai berlambang pohon beringin, dirinya tetap maju jika diusung partai lain.

Baca Juga: KABAR BAIK! Penerima BLT BPUM 2024 Rp 2,4 Juta Segera Cair, Lihat Daftar Nama UMKM Tanpa efrom.bri.co.id

Sebastian Salang, seorang aktivis dan pengamat politik Indonesia, mengungkapnya niatnya untuk maju sebagai Calon Wakil Gubernur (cawagub) Provinsi NTT tahun 2024.

Dalam pertemuan dengan awak media di Ruteng, Kabupaten Manggarai, pada Rabu, 31 Januari 2023, Salang menyatakan niatnya untuk maju Cawagub NTT, mendampingi Orias Petrus Moedak.

Salang menekankan perlunya keseriusan dalam memaksimalkan potensi yang ada di NTT.

Baca Juga: RESMI DIBUKA!! Inilah Syarat Ketentuan Pengajuan Pinjaman Tanpa Jaminan Cicilan Rp 1 Jutaan KUR Mandiri 2024

Salah satu contoh yang ia ungkapkan adalah belum maksimalnya pemanfaatan dermaga di wilayah tersebut.

Menurutnya, dermaga yang belum dioptimalkan memiliki dampak signifikan terhadap produk-produk lokal, seperti hasil pertanian. Ia mengatributkan hal ini kepada kurangnya manajemen yang baik dalam pengelolaan dermaga.

Baca Juga: RESMI DIBUKA!! Inilah Syarat Ketentuan Pengajuan Pinjaman Tanpa Jaminan Cicilan Rp 1 Jutaan KUR Mandiri 2024

"Kita perlu menggarap potensi yang belum maksimal di NTT untuk dikembangkan. Misalnya dermaga di NTT, itu belum dimaksimalkan dan berdampak kepada produk-produk kita yang misalnya hasil bumi seperti advokat, itu karena kurang adanya manajemen yang baik. Bagaimana kapal-kapal besar itu bisa masuk untuk muat hasil bumi kalau dermaganya belum ditata dan dikelola dengan baik," ujarnya.

Jebolan Formapi ini juga menyoroti keberadaan banyak birokrat yang berpotensi di NTT, namun mengkritisi penempatan yang kurang sesuai dengan kapasitasnya.

Menurutnya, untuk mencapai hasil maksimal, individu yang memiliki potensi bagus harus ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuannya.

"Saya mencontohkan Ahok ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia mencoba menata birokrasi di Pemda. Sebenarnya dia (Ahok) sudah berhasil tetapi karena tidak di support oleh birokrat yang berkompeten, sehingga ia pun sekiranya berjalan sendiri," jelasnya.

Baca Juga: HEBOH! Jelang Pemilu 2024, Jokowi Bagikan Sembako di Depan Istana Negara

Birokrat kita di NTT, kata dia, sebenarnya sudah ada di semua bidang, pertanyaannya apakah itu sudah mendukung produktifitas yang ada atau orientasinya masih pada proyek, itu yang perlu kita pikirkan.

Anggaran negara itu harus berorientasi pada produktivitas bukan sebaliknya," terang pria yang berpasangan dengan bakal calon gubernur Orias Petrus Moedak ini.

Ories Pertus Moedak sendiri pernah menjabat beberapa jabatan mentereng diantaranya mantan Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Persero, wakil Direktur utama PT Freeport Indonesia, mantan Dirut Pelindo III dan juga beberapa Dirut lainnya baik nasional maupun internasional.

Untuk itu, salah satu prioritas utama jika terpilih nantinya ialah konektivitas antar pulau. Bagaimana produk-produk di NTT bisa dijual di tempat lain, sehingga bisa bersaing dengan wilayah lain.

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler